18 mins read

Cerita Sex Permainan Monopoly Sex part 2

Vani dan Sasha tidak begitu perhatian bahwa Randy dan Momo mati-matian berusaha membeli semua blok properti di area merah, alias area yang terletak di jalur terakhir sebelum masuk kotak start lagi. Padahal area merah adalah area dengan harga paling mahal. Kedua cewek ini malah sudah mulai beli-beli properti di kotak-kotak awal setelah putaran pertama (area biru) karena harganya paling murah (maklum cewe. Ga bisa liat barang murah atau diskonan).

Yak bayarr.. teriak Vani happy, ketika langkah terakhir bidak Momo jatuh di properti Vani di area biru. Ayo bankir, tarik kartunya perinta Sasha yang juga ikutan semangat. Agak gugup si bankir Danan mengambil tumpukan kartu RENT warna biru dan mengambil kartu dari posisi paling atas. Puji dan rayulah pemilik properti segombal mungkin dengan minimal 10 kalimat” Danan membaca tulisan yang tertera di kartu tersebut. Yahh…gitu doang? kata Vani. Momo hanya cengar-cengir saja. Rayuan Momo bahkan tidak layak untuk ditulis disini karena parah banget jayusnya. Giliran berikutnya adalah Sasha yang dengan semangat melempar dadu. 9 langkah. Dan dengan sukses Sasha mendarat di kotak Chance. Agak deg-degan Sasha menarik satu kartu dari tumpukan kartu chance dan mulai membacanya.

Ahhh kok gue sih yang kena rengek Sasha sambil melempar kartu tersebut ke tengah-tengah papan game. Dengan cepat Momo memungut dan membacanya. Frech kiss yang hot dengan partnermu selama 30 detik baca Momo keras-keras. Cengiran lebar menghiasi wajahnya. Tiba-tiba Danan yang biasanya ga banyak omong berkata dengan agak bergetar Kalo bankir menganggap kurang hot, hukuman wajib diulang. Ahh.. lo kok mihak Momo, Dan runtuk Sasha sambil mendelik ke Danan. Danan langsung bersembunyi di punggung Vani sambil berkata gugup Em.. emang gitu aturannya mbak. Momo yang sudah tidak sabar langsung menarik tangan Sasha mendekatinya Ayo buruan Sha. Harus komit lo kata Momo penuh aura mesum. Iya.. iya.. ga usah narek-narek napa Sasha belagak galak. Eh, hands off! teriak Danan tiba-tiba sambil memunculkan kepalanya dari balik punggung Vani ketika melihat tangan Momo berusaha memegang leher Sasha. Ih, berisik amat lo bankir si Momo yang sekarang sebel, tapi tanpa sedikit pun mengalihkan pandangannya dari bibir Sasha yang berkilau ranum.

Momo langsung menyergap bibir Sasha yang baru saja memajukan sedikit kepalanya ke arah Momo. Agak gelagepan karena serangan mendadak ini, Sasha buru-buru balas melumat bibir bawah Momo. Lidah mereka berdua bertaut dan saling berpilin dalam lumatan ciuman yang basah. “mmmm.. mhhhh…ssmmmhhh desahan mereka berdua diiringi oleh kecipak basah ludah yang saling bertukaran terdengar jelas karena ketiga pasang mata lainnya hening memandang adegan ciuman tersebut tanpa berkedip. Ahh.. jago juga ni anak cipokannya batin Sasha tanpa sadar memuji ciuman ganas Momo. Aduh.. basah deh.. Sebeelll..” jerit hati Sasha lagi.

STOP! teriakan Danan yang tiba-tiba mengagetkan insan-insan muda ini dari aktivitas dan fantasi mesumnya masing-masing. Udah pas 30 detik nih kata Danan pelan berusaha mohon maaf atas pandangan tidak terima dari Randy dan Momo, termasuk Sasha dan Vani juga. Sasha masih agak gelisah dan tertunduk dengan pipinya agak bersemu merah ketika Randy (yang sangat tidak terima karena Momo yang dapat aktivitas mengaksyikkan lebih dahulu) memulai putarannya.

Sampai beberapa putaran kemudian, kartu-kartu yang muncul meliputi: Vani yang harus menari erotis selama 30 detik (menyebabkan Momo melongo dan Danan air liurnya menetes tanpa sadar), Momo yang harus melepas kaosnya (diiringi protes tidak niat dari Vani dan Sasha yang merasa tertipu karena ga ada omongan bahwa ada kartu-kartu yang hukumannya lepas baju. Randy berkelit dengan berkata bahwa dia juga tidak hapal keseluruhan isi kartu. Tapi Randy tidak mengatakan kepada kedua cewek tersebut bahwa masih ada 4 kartu lainnya yang senada), lalu keberuntungan dewa mesum yang kembali berpihak ke Randy karena mendapat hukuman” untuk menciumi leher dan telinga Vani (yang dinikmati Vani tapi mati-matian tidak diakuinya. Padahal semua orang jelas-jelas melihat Vani memejamkan mata dan mendesah pelan walo sekejap ketika lidah Randy menjilatinya kupingnya). Momo mau membayar berapa saja untuk bertukar posisi dengan Randy untuk menjilati leher Vani, karena jujur aja, sejak Vani keluar dari kamar mandi tadi, Momo udah nafsu habis sama ni cewek.

Akan tetapi, dewa mesum menjawab juga doa Momo ketika bidak Vani mendarat di properti Momo di area Merah. Dan karena inilah, Vani dan Sasha baru sadar mengapa area merah harganya paling mahal. Ayo cepat ambil kartunya desak Momo tidak sabar kepada Danan. Buru-buru Danan mengambil kartu RENT merah dan membacanya Pemilik properti berhak memegang, membelai dan meremas dada ATAU pantat penyewa properti selama 1 menit”. Tangan Danan sampai agak gemetaran demi membaca hal tersebut. Dia tidak percaya keberuntungan Momo. Protes Vani langsung meledak Ahhhh apaan tuh bayarannya protes si Vani sambil merebut kartu dari Danan dan membacanya sendiri. Pipi Vani langsung bersemu merah. Vani membuang kartu tersebut dan melindungi dadanya dengan kedua tangannya. Ga mau ah gue ujar Vani sambil cemberut memandang Momo yang senyum mesumnya melebar. Ayo Van, kan elo udah setuju sama aturan maennya rayu Momo sambil berusaha lembut menyingkirkan tangan Vani dari dadanya. Vani tetap bersikukuh melindungi dadanya sampai Danan berkata Kalo gitu BB dan uang Mbak Vani, Danan sita. Yahh.. kok elu gitu Dan melas Vani. Sasha ikut menimpali Yee tadi aja lo dukung Randy nyipokin gue. Giliran elu, ga mau” balas si Sasha nakal. Ran, Dan, pegangin aja tangan si Vani” tambah Sasha yang langsung disanggupin oleh Randy dan Danan penuh semangat.

Udah.. udah.. ga usah dipegangin. Kaya gue maling aja kata Vani akhirnya menyerah. Buka kaos lo kalo gitu dong Van perintah Momo penuh kemenangan. Eh, ga ada perintahnya untuk buka baju wek balas Vani sambil memeletkan lidahnya. Mbak Vani bener Mas Mo bela Danan yang dibalas dengan lirikan mematikan Momo. Ya uda, busungin dada lo kalo gitu Van ujar Momo penuh pengertian. Napa lo ga milih pantat aja Mo Vani masih mencoba menawar. Ga. Gue maunya toket lo. Titik! tegas Momo berwibawa. Akhirnya, Vani pun pasrah pada nasibnya dan sedikit membusungkan dadanya ke arah Momo. Detik itu juga Momo melihat satu keanehan dari dada Vani. Eh, kok kayaknya ada yang salah sama toked ni cewek batin Momo bertanya-tanya sambil menjulurkan kedua tangannya menggapai dada Vani. Jantung Vani berdetak dua kali lebih cepat demi menghadapi sentuhan cowok asing di salah bagian tubuhnya yang sangat privat. Rasanya tidak karuan menunggu detik-detik kedua tangan Momo merengkuh kedua bongkah susunya. Aduhh.. gue kan ga pake BeHa. Pasti Momo langsung sadar kalo gue ga pake begitu toket gue dipegang batin Vani panik, dadanya berdebar kencang mengantisipasi kedatangan jemari Momo. Dan benar saja, begitu telapak tangan Momo menyentuh gunungan dada Vani, Momo langsung menyadari apa yang tadi menarik perhatiannya.

Eh, lo ga pake BeHa Van? kata Momo berbinar-binar sambil mulai meremas-remas gundukan daging kenyal tersebut. Uh-uh.. cuma itu suara yang keluar dari bibir sensual Vani. Yang bener Mom? tanya Randy tercekat tidak percaya. Nih kata Momo sambil kedua pasang jemari tangannya membentuk hurup C besar memegang toket Vani di pangkalnya dan menarik kain kaos mengencang. Sehingga toket Vani menjeplak jelas di kaosnya menunjukkan kedua putingnya yang tanpa pelindung. Mata Randy dan Danan nyaris meloncat keluar melihat siliuet keindahan toket bulat besar dengan puting menjeplak jelas. Ahhh apaan sih.. Buruan deh” rengek Vani tengsin ketahuan tidak pake beha. Momo tentu saja tidak menyia-nyiakan sedetik pun lagi untuk menikmati kelembutan dan kekenyalan toket cewek bahenol ini karena waktu terus berputar. Momo juga baru sadar kalo toket Vani sangat besar, karena dari tadi terkubur dibalik tshirt gombrangnya. Buset Van, besar amat toket lo. Bener-bener toge neh puji Momo sambil menelan ludah berkali-kali. Jemari Momo dengan buasnya berputar-putar dan meremas-remas penuh nafsu gundukan daging Vani tersebut. Diselingi dengan pijitan dan pilinan di kedua putingnya. Auuh jangan keras-keras Mo kata Vani pelan setengah mengerang. Tapi suara erangan Vani malah semakin memicu nafsu birahi Momo dan akibatnya serangan jemari Momo semakin brutal. Vani sampai harus menahan tubuhnya dengan kedua tangannya.

Vani menggigit bibirnya agar erangan dan desahannya tidak sampai keluar. Remasan kasar di sekujur toked dan putingnya memberikan rangsangan yang menyenangkan bagi tubuhnya. Tapi sesekali erangan dan desahan tanpa terkendali keluar dari sela-sela bibirnya yang penuh. Aduhh.. sialan banget nih toket. Kok jadi keenakan gue diremas-remas gini rutuk batin Vani yang berperang antara gengsi dan kenikmatan birahi. Vani semakin blingsatan menahan konaknya karena jemari Momo tidak hanya meremas-remas bongkahan susunya, tapi juga dengan ahlinya memilin-milin puting susunya. Sshhh Mom kan cuma remes-remes aturannya ohh..” desis Vani tidak berdaya. sexy

Kontol Randy dan Danan makin ngaceng melihat adegan tersebut. Sampai Vani tiba-tiba berkata Ehhh.. udah berapa menit nih Dan. Kaget, buru-buru Danan melihat stopwatch di HP-nya. Eh, oh.. udah.. udah abis waktunya kata danan panik. Vani buru-buru mendorong Momo menjauh. Udahan tau.. Kesenengan lo ya maki Vani sambil memonyongkan bibirnya. Pasti lebihnya banyak tuh selidik Vani tajam ke Danan. Ng…nggak kok…cuma beberapa detik”gagap Danan sambil cepat-cepat mereset waktu di stopwatch-nya yang sebelumnya menunjukkan 1 menit 43 detik.

Anjeng.. bangsatt tereak Momo sambil menabok kepala Randy yang masih setengah merem bersandar di tempat tidur Sasha, sepeninggal Vani dan Danan. Adow.. napa babi? Nabok-nabok sembarangan misuh-misuh si Randy. Enak bener lo bisa ngentotin toket-nya Vani balas Momo masih galak sambil nonjok-nonjokin bahu Randy. Tadi gue liat stopwatch-nya Danan udah sampe 4 menit tuh. Tapi tu anak malah melongo sampe ilernya kemana-mana, ga juga dimati-matiin cerocos Momo. Maho kali lo ya Mo, kalo udah dapet kesempatan kaya tadi disia-siain.. Mana mungkinlah.. kata Randy membela diri. Was.. wess.. woss. Terserahlah. Sekarang gue mau tao, masih ada kartu buat boobs job ga? tanya Momo.“Eh, seingat gue cuma atu Mo jawab Randy pelan. Wadd..!!?? Ga asyik ah! Pasti tadi lo udah ngatur biar bisa lo yang dapet tuh kartu tuduh Momo kejam. Rentetan omelan Momo sudah akan meluncur lagi ketika Sasha keluar dari kamar mandi sambil satu tangannya tetap melindungi toketnya. Lah, mana Vani ama Danan” tanya Sasha polos. Lah? Pan lo yang nyuruh si Vani pake kamar mandinya Danan? jawab Momo. Oh iya ya kata Sasha bego. Ayo, maen lage”kata Momo. Kelamaan nunggu Vani balik. Kan nanti pas dia balik pas gilirannya. Iya.. iya.. Tapi Ran, lo pake celana dulu napa? Ga asoy banget ngeliatin kontie yang nyusut gitu samber Sasha. Dengan agak males-malesan Randy memakai celananya, melewatkan CDnya yang tergeletak agak jauh di ujung ranjang.

Giliran Momo dengan cepat berlalu tanpa ada kejadian mesum apapun. Diiringi desah kecewa, Momo menyerahkan dadu ke Sasha. Momo setengah berdoa agar Sasha cuma dapat angka 4 atau 5 sehingga jatuh di wilayahnya. Tapi malang tak dapat ditolak, angka double 6 yang keluar, sehingga bidak Sasha bablas sampai ke titik start. Giliran gue ya.. bwuhh!” Randy menyembur dadunya sebelum melemparkannya. Atu, dua, tiga, empat, lima, enam! Randy menghitung langkah bidaknya. Dengan sukses mendarat di property Sasha. Hahahaha.. skarang lo yang harus bayar ke gue”tereak Sasha happy. Mm.. apa nih bacaannya komat-kamit Sasha sambil membalik kartu RENT warna kuning yang baru diambilnya. Penyewa harus memberikan kepuasan kepada pemilik property dengan dildo atau vagina-toy selama 3 menit. Loh? Ini hukumannya buat gue apa elu sih? Kaco neh omel Sasha. Lah, kan elu yang dapat puasnya Sha. Berarti emang gue harus bayarnya dengan muasin elu seringai mesum Randy muncul lagi. Sasha hanya melongo. Hoee.. apa-apaan neh. Kok lage-lage elo yang dapat enaknya? protes Momo sewot. Tidak memperdulikan Momo, Randy sibuk ngubek-ngubek tas yang selama ini ngejogrok tidak menarik perhatian di pojok kamar.

Nah ini dia kata Randy senang sambil mengangkat keluar sebatang dildo warna pink berukuran sedang dari dalam tas. Kyaa.. lo serius Rand? teriak Sasha sedikit agak keras karena kaget melihat persiapan Randy. Ayo.. buka paha lo neng” kata Randy mesum sambil merangkak mendekati Sasha. Dildo sepanjang 15 cm dan diameter 3,5 cm terlihat agak mengancam sehingga reflek Sasha merapatkan pahanya, sambil tetap menutupi toketnya yang polos. Mo, bukain paha Sasha dong pinta Randy sambili menoleh ke Momo. Tidak perlu diminta dua kali, dengan semangat Momo beringsut mendekati Sasha. eh.. eh.. ga usah.. ga usah. Ga perlu Momo ikut-ikutan Sasha akhirnya bekerja sama juga. Tapi ga perlu buka CD bisa juga kan?” Sasha tetap menawar agak memelas. Ya boleh aja kata Randy sok tidak butuh, Tapi gue eksekusinya dari belakang elu ya tambah Randy. Hah? Gimana? Ga ngarti gue sahut Sasha agak bingung. Udah, lo ngikut aja jawab Randy sambil bergerak dan duduk di belakang Sasha.

Buka paha lo Sha bisik Randy di telinga Sasha, membuat Sasha sedikit menggelinjang karena hembusan nafas hangat Randy membelai lehernya. Karena Sasha masih sungkan-sungkan membuka pahanya, tangan Reno dari balik punggung Sasha bergerak membuka paha Sasha. Akibatnya Sasha terpaksa menyandarkan punggungnya di dada Randy dan membuka pahanya. Detak jantung Sasha mulai berpacu lebih cepat. Takut, malu dan sekaligus mengharap membuat rona merah di pipi Sasha semakin terlihat.

Randy mulai menggesek-gesekkan ujung dildo ke belahan memek Sasha yang masih tertutup underwear mini warna hitamnya. Tubuh Sasha menegang begitu bibir memeknya menerima tekanan dan gesekan dari benda tumpul tersebut. Setelah beberapa saat adegan pemanasan yang menegangkan tersebut, Sasha tiba-tiba teringat sesuatu. Mo, cek stopwatch-nya dong  kata Sasha berusaha mengeluarkan suara yang tenang, tapi malah suaranya agak tercekat dan serak. Lo mulai horny kan Sha.. Udah nikmatin aja bisik Randy lagi sambil menggigit-gigit kecil kuping Sasha. Shhhh emmhhh.. ga boleh gigit-gigit Rand desah Sasha pelan masih berusaha terlihat kuat tidak tergoda, tapi pinggulnya mulai bergerak-gerak seirama gesekan dildo.

Tanpa disadari Sasha yang birahinya mulai naik, jemari tangan kiri Randy mulai menyibakkan kain CD Sasha kesamping, sehingga memek Sasha yang mulus karena jembinya diwax tampil ke permukaan. Momo sudah memposisikan duduk tepat di seberang Sasha, menelan ludah berkali-kali ketika melihat pemandangan indah gundukan memek dari sebaris tipis belahan merah kecoklatan di tengahnya. Pelan-pelan Randy menekankan ujung dildo membelah memek Sasha yang sudah agak mengkilap basah. SLEEPP suara pelan benda tumpul yang membelah himpitan rapat dinding-dinding basah memek Sasha terdengar, disusul oleh lenguhan Sasha yang kaget karena disusupi benda asing. Ouhhhh lenguh Sasha yang matanya langsung terbuka lebar. Uhh.. bilang-bilang dong kalo mo masukin..hmmmppff..” rengek Sasha sambil memukul paha Randy pelan.

Rengekan Sasha tidak berlanjut lebih lama lagi, karena Randy mulai mengocokkan dildo tersebut. Ditariknya perlahan-lahan dildo keluar dari memek Sasha, lalu menekannya lagi amblas ke dalam sampai cuma sisa 2 cm untuk dipegang saja. Sasha menggeliat gelisah, karena nikmat birahi semakin menggelora di sekitar selangkangannya. Tangannya kini tanpa sadar tidak melindungi toketnya lagi. Sibuk meremas paha Randy. Sehingga toketnya yang bundar mancung berukuran 34B terlihat jelas, tegak menantang. Aerolanya yang pink kecoklatan melebar dan putingnya yang ereksi penuh menandakan Sasha sudah horny habis. Uhh.uhh.. uhh.. ssshhhh…” desah Sasha seirama kocokan dildo di memeknya yang basah kuyup. Birahi Sasha semakin tidak tertahankan karena kini tangan kiri Randy meremas-remas toketnya dengan brutalnya. Ditekan dengan telapak tangan, lalu diremas kuat-kuat dan akhirnya diperas-peras seperti hendak mengeluarkan susunya. Ouuhhh.. anjeenggg…Gue ga tahan lagi.. Gatel bange memek gueeee.. Bodo ah, yang penting gue puasin dulu ni memek kata Sasha dalam hati yang akhirnya menyerah oleh godaan birahi dan dildo yang menyesaki liang kawinnya. Nggaahhhh.. lo.. lo aphain toket gue Rannn Kan ga bol.. Hoohhh.. ceracau Sasha diselingi desahan erotisnya malah membuat Randy semakin buas.

Suara berkecipakan basah dari dildo yang keluar-masuk dengan cepat di memek Sasha menjadi soundtrack yang melengkapi pemandangan bokep live show di depan Momo. Sasha yang duduk mengangkang, dikocok dildo yang menjadi mengkilap basah oleh cairan memek, dan geliat sexy tubuh Sasha mendapat ransangan dari dildo di memeknya dan remasan-remasan tanpa ampun pada toketnya, membuat konak Randy dan Momo semakin tidak tertahankan. Bahkan Momo sudah mendesah-desah sendiri sambil mulai mengocok kontolnya perlahan, betul-betul melupakan tanggung jawabnya untuk menghitung waktu.

Enak nggak Sha dildonya bisik Randy disela-sela gigitan-gigitan kecil di leher dan telinga Sasha. Hmmmppfff ssshhhhh..oohh.. Yahh.. ennhhakk Ran ennakk…ahhh.. erang Sasha yang sedang berada di langit ketujuh. Cep.. cepetin ngocoknya Ran.. gue ampir nihh hhhhhhmmmm.

Tidak perlu diminta dua kali, Randy mempercepat RPM kocokan di memek Sasha, membuat gelinjang tubuh Sasha semakin liar. Gillaa.. gilla memek gue makin gatel aja.. Aduhh gue ga kuat lagi.. batin Sasha ikut-ikutan meceracau liar. 30 detik kemudian. Ngggaahhhhhhh Ouuhhhhhhh. Gilllaaaaaaa lenguh panjang Sasha yang erotis dan tubuhnya yang mengejang-ngejang sampai punggungnya agak melengkung menjadi tanda betapa dahsyatnya ledakan orgasme yang terjadi. Houhhh.. ouhhhh. Hmmppffff.. sshhh desah nafas Sasha melepaskan setiap titik nafsunya.

Sesudah badai orgasme yang berlangsung selama sekian detik yang menghanyutkan, tubuh Sasha bersandar lemas di dada Randy. Matanya terpejam, deru nafas memburu masih terdengar dari sela-sela bibir Sasha. Randy membiarkan saja dildonya di dalam memek Sasha. Tapi, kecupan-kecupan di sekujur pundak Sasha, dibarengi belaian-belaian dan remasan-remasan lembut pada gundukan daging berwarna putih di dada Sasha tetap berlanjut. Sasha menikmati setiap detik perlakuan Randy tersebut, sehingga tidak sadar bagaimana mini CD-nya mulai dilucuti oleh Momo.

Momo menelan ludahnya kembali begitu melihat selangkangan Sasha yang polos tidak lagi terlindungi oleh CD-nya. Memek putih dengan hanya sepetak jembi di bagian atasnya, terlihat menggunung dan mesum karena sebatang dildo mencuat di tengah-tengahnya. Tanpa meminta ijin Sasha, Momo mencabut keluar dildo tersebut dalam sekali tarik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *