Sex Akhirnya Berhasil Juga Menikmati Kamu PART 2
Aku kembali ke dapur untuk meneruskan memasak. Terus terang aku tdk konsentrasi. Aku masih merasakan bibir Wildan lengket di bibirku dan dan aku masih merasakan saat dipeluknya, tetekku menempel di dadanya. Aku masih merasakan tetekku nempel di dadanya yg hangat. Haruskah…
Aku masih mendengar suara sepeda motor Wildan. Setelah dia jauh, aku pun menyadarinya, kalau aku sangat terangsang dicium dan dipeluknya, terlebih saat terasa gesekan tetekku di dadanya. Sex
Cepat aku memakai dasterku, kemudian aku keluar kamar. Aku tdk memakai Bra dan celana dalam. Aku menegerjakan sesuatu di dapur, namun aku tetap terbayang pada kecupan bibir Wildan menantuku dan pelukannya yg membuat tubuhku membara. Kenapa td aku diam saja dan tdk memberikan perlawanan apa-apa? Tiba-tiba saj arasa maluku hilang, karean desakan libidoku yg membuncah-buncah. Aku segera menekan tuts-tus HP ku dan mjenunggu Hp diangkat. Da… ah. Dadaku gemeretar, karena tiba-tiba HP diangkat das terdengar suara demikian merdu dan lembutnya.
“Hallo mama sayang…”
Duhh… merdunya suara menantuku dan merayu. aku sadar kalau aku sedang dirayu, tp aku membutuhkanya. Membutuhkan rayuan, membutuhkan sex dan bahasa kasarnya, aku membutuhkan jalantol.
“Ayo, kembali dong…” kataku seperti memelas.
“Hehehehehe… sudah kuduga, Mama pasti membutuhkan aku. Okee aku segera tiba. Tdk sampai 5 menit,” katanya.
Duh… dia sudah pergi lebih dari 20 menit, tp kenapa bisa kembali bisa hanya 5 menit? Akankah dia ngebuit sekencang-kencangnya.
Benar, bahkan tdk sampai 5 menit, dia sudah kembali dan langsung memasukkan sepeda motornya ke dalam rumah. Dia tersenyum nakal dan penuh nafsu, tp entah kenapa aku menyukainya. Setelah dia menutup pintu rumah dan menguncinya dgn aman, dia serbu aku. Langsung dia memelukku dan mengecup bibirku. Aku hanya mampu memebalas pelukannya yg kuat dn menerima lidahnya bermain di rongga mulutku.
Kancing-kancing dasterku sudah lepas, kemudian disusul lepasnya pakaianku berceceran di lantai. Aku sudah bugil. Seluruh tubuhku, tdk lagi yg menghalangi pemandangan mata, bahkan tdk bisa lagi menghalangi, jika sesuatu menusuk-nusuk kemalauanku.
Wildan jg dgn segera melepaskan pakaiannya dan bugil sepertiku. Duh… tubuhnya yg atletis dan penisnya yg megacung dan mencari sesuatu.
“HAyoOO… cepat. Sebentar lg aku akan menjemput isteriku mama sayang,” katanya.
Dia tangkap tengkukku dan dituntunnya mulutku utk mengulum-ngulum penisnya dan mekiku menjadi basah. Aku tak tau lg harus berbuat apa ketika itu.
Dgn mudahnya, Wildan mengangkat tubuhku, saat sedikit pantatnya duduk di kursi makan. Kedua pahaku sudah mengangkang, karena kedua betisku bnerada di sudut siku tangannya, sedang kedua telapak tangannya memgang buah pantatku. Penisnya yg menegang, dia kenakan ke lubangku dan setelagh ujung kontiol itu menempel di lubangku, tubuhku pun diturunkanya dan jalantol besar dan panjang itu, langsung menusuk Mekiku yg sudah basah.
Tangannya yg kekar menarik maju-mundurkan pantatku, hingga penisnya keluar masuk di dalam lubangku.
Huuuuhhhh… Meki-ku benar-benar sudah basah dan becek. Nafasku terengah-engah menahankan kenikmatanku. Aku jadi tak perduli pada diriku sendiri. Aku bukan ibu mertua lagi. Bukan wanita terhormat yg operlu disegani lagi. Aku sudah menjadi LONTE sekarang. Tp aku tak perduli, karean aku membutuhkannya dan sangat membutuhkannya. Tak perduli Wildan adalah menantuku. Dia adalah seorang laki-laki perkasa yg selama mereka tinggal di rumahku, aku sangat menginginkannya.
Aku tak mampu mengimbangi kocokannya. Yg kulakukan memeluk tengkuknya kuat-kuat dan kubenamkan kepalaku di lehernya. Aku mendesah-desah dan merintih-riontih kecil.
“Aku sudah sampai sayang. Aku lemas,” kataku berbisik dan merengangkan pelukan di tanganku.
“Sabar… aku akan keluarkan kepuasanku,” katranya menidurkan diriku di atas meja makan, lalu dia mempompa diriku dgn kuat dan cepat, sampai spermanya muncrat di dalam tubuhku.
Kami berpelukan sejenak dan dia membelai kepalaku. Indahnya perasaanku, diperlakukan seperti gadis remaja tingting/ DImana perempuan seusiaku, diperlakukan seperti yg diperlakukan olehj Wildan pada diriku. Indah sekali perasaanku. Kami pun membersihkan diri dan berpakaian. Wildan buru-buru berpakaian dan merapikan rambutnya. Dgn kecupan di pipiku dia keluar dan menstarter sepeda motor bebeknya, lalu pergi.
Bahagia sekali perasaanku. Aku pun makan siang dan tdk menunggu merek lagi. Usai makan siang, aku rebahan di tempat tidur, sembari mengenangkan kejaian td. Semakin aku mengenangkannya, aku menjadi horni dan aku ingin diperlakukan seperti td. Ingin aku memanggilnya kembali, tp aku malu hati. Tiba-tiba anakku menghubungiku via HP-nya dan mengatakan dia mungkin pulang malam dan diantarkan oleh mobil kantor. Akua menjadi gembira, berarti aku akan bisa berhubungan lagi dgn Wildan. Cepat aku menetakan nomor Wildan. Saat aku mau menekan nomor terakhir Wildan sudah menghubungiku seperti tertera dalam layar HP.
“Hallo,” kataku manja. Kok aku bisa bermanja ya? Aneh jg rasanya. Sex
“Hallo mama sayang. Gimana, Nikmat gak.”
“Nikmat sekali sayang….”
“Masih mau?”
“Tentu dong. Andaikan kamu berada di sini sekarang, aku ingin kita mulai lagi,” kataku tanpa sungkan dan ragu.
“OK aku segera datangt. Aku harap, mama menyambutku dalam keadaan telanjang. Membuka pintyu dgn telanjang dan semuanya dgn telanjang,” katanya merayu.
“OK…!” kataku pula dgn mantap.
Begitu HP gterputus, aku langsung melepaskan semua pakaianku adan aku berbugil ria di rumahku. LKIma menit kemudia, aku mendengar suara klakson sepeda motor bebek dan aku mengenalnya, dia adalah Wildan. AKu membujka pintu dan melongokkan kepalaku tak berani keluar dari balik pintu. Wildang mengertio, kalau aku sudah bugil. Dia tersenyum Nakal dan memasukkan sepeda motor ke dalam rumah.
Setelah berada dalam rumah, aku langsung menutup dan mengtunci pintu. Wildan mematikan mesin kenderaan dan melapas pakaiannya dan melemparnya di lantai. AKu langsung menyerbu dan menubruknya dan memeluknya. Kami berpelukan, sepertinya aku masih berusia 16 tahun. Wildan langsung mehecup bibirku dan meremas-remas tetekku. Benar, tetekklu tdk kencang lagi, tp tdk molor seperti tetek perempuan seusiaku.
Kami saling pagut dan saling memuaskan diri. Tubuhku dijilat dgn lembut. Dibagian mana tubuhku dijilati, dibagian itu pula aku menjilati tubuhnya. Sampai akhrinya aku sudah tdk mampu lagi menahankan siksaan. Kutolak tubuh Wildan di lantai dan aku menaiki tubuhnya dari atas. Kuarahkan penisnya ke dalam lubang memekku, lalu aku meliuk-liukkan tubuhku di atas tubuhnya. Pentil tetekku, tergesek-gesek di atas dadanya dan aku menjuiklati lehernya. Buah pantatku di remas kuat oleh Wildan dan membantuku untuk memutar-mutar lubang Meki-ku.
Aku pun tak tahan lagi dan menjepit kedua kakiku ke bagian mana saja di tubuh Wildan dan aku melepaskan nikmatku.
Seeerrrrrrr…. sesuatu berdesir keluar dari lubang Meki-ku. NImmat sekali rasanya. Saat iotulah Wildan langsung membalikkabn tubuh kami dan aku berada di bawah, lalu kami pun saling berhimpitan. Kami saling rankul dan