6 mins read

Pengalaman Sex Ku Punya Teman SMP Yang Gila Sex Part 3

Testis Tomy mengayun-ayun menampar bagian bawah vagina Celine, sementara Celine megap-megap karena dorongan keras Tomy.Celine belum pernah merasakan saat seperti ini, setiap bagian tubuhnya serasa sangat sensitif terhadap rangsangan. Buah dadanya terangsang saat ditindih oleh dada Tomy. Dirinya sudah lupa kalau sedang diperkosa, ia tidak peduli pada tubuh besar Tomy yang sedang bergerak naik turun menindih tubuhnya yang langsing. Celine mulai merasakan suatu sensasi kenikmatan yang menggelitik di bagian bawah tubuhnya, vaginanya yang telah terisi oleh penis besar dan panjang milik Tomy, terasa menggelitik dan menyebar ke seluruh tubuhnya, sehingga Celine hanya bisa menggeliat-geliat dan mendesis mirip orang kepedasan.Celine hanya berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya. Sekarang Celine mencoba untuk berusaha aktif dengan ikut menggerakkan pinggulnya mengikuti irama gerakan Tomy di atasnya. Tomy melihat Celine mengerang, merintih dan mengejang setiap kali ia bergerak. Dan Celine sudah mulai terbiasa mengikuti gerakannya. Tomy merasakan tangan Celine merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus-elus ke bawah dan meremas-remas pantatnya serta menariknya ke depan agar semakin merapat pada tubuh Celine. Tomy terus menggosok-gosokkan penisnya pada klitoris Celine.Tomy sekarang ingin membuat Celine orgasme terlebih dahulu. Celine semakin terangsang dan tak terkendali lagi setiap kali bagian tubuhnya bergerak mengikuti tekanan dan sodokan Tomy, sekarang wajahnya terbenam di dada bidang Tomy, mulutnya megap-megap seperti ikan terdampar di pasir, dengan perlahan-lahan mulutnya bergeser pada dada Bossnya dan sambil terus menjilat akhirnya tiba pada puting susu Tomy.Sekarang Celine secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu Tomy, sehingga badan Tomy mulai bergetar juga saking merasa nikmatnya. Penis Tomy terasa semakin keras, sehingga Tomy semakin ganas saja menggerakkan pantatnya menekan pinggul Celine dalam-dalam. Celine merasakan vaginanya berkontraksi, sambil berusaha menahan rasa geli yang tidak terlukiskan menggelitik seluruh dinding liang kemaluannya dan menjalar ke seluruh tubuhnya.Perasaan itu makin lama makin kuat menguasainya sehingga seakan-akan menutupi kesadarannya dan membawanya melayang-layang dalam kenikmatan yang tidak pernah dialaminya selama ini dan tidak dapat dilukiskan ataupun diuraikan dengan kata-kata. Kenikmatan yang dialami Celine tercermin pada gerakan tubuhnya yang meronta-ronta liar tanpa terkendali bagaikan ikan yang menggelepar-gelepar terdampar di pasir. Desahan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulutnya yang mungil, Sex 

“Ooohhhh…., aagghh…, adduhhh..!”.Kedua pahanya melingkari pantat Tomy dan dengan kuat menjepit serta menekan ke bawah, disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, benar-benar suatu orgasme yang dahsyat telah melanda Celine. Tomy merasakan penisnya terjepit dengan kuat oleh dinding kemaluan Celine yang berdenyut-denyut disertai isapan kuat seakan-akan hendak menelan batang penisnya. Terasa benar jepitan dinding vagina Celine dan di ujung sana terasa ada “tembok” yang mengelus kepala penisnya.Setelah beristirahat sejenak dan melihat Celine sudah agak tenang, Tomy mulai memompa lagi. Pompaan Tomy kali ini segera dibalas oleh Celine, pinggulnya bergerak-gerak “aneh” tapi efeknya luar biasa. Penis Tomy serasa dilumat dari pangkal sampai kepalanya. Lalu masih ditambah dengan variasi, ketika pinggul Celine berhenti dari gerakan aneh itu, tiba-tiba Tomy merasakan penisnya terjepit dengan kuat dan dinding-dinding kemaluan Celine berdenyut-denyut secara teratur, sekitar 4-5 kali denyut menjepit, baru kemudian bergoyang aneh lagi.

Wah, suatu sensasi melanda perasaan Tomy, suatu hubungan kelamin yang belum pernah dinikmatinya dengan wanita manapun juga selama ini. Menyesal Tomy karena tidak dari dulu-dulu menikmatinya. Gerakan aneh di dalam liang kemaluan Celine makin bervariasi. Terkadang Tomy malah meminta Celine berhenti bergoyang untuk sekedar menarik nafas panjang. Lumatan dinding kemaluan Celine pada penis Tomy membuatnya geli-geli dan serasa akan ‘meledak’.Tomy tidak ingin cepat-cepat sampai, karena masih ingin menikmati Sex 

“elusan” vagina Celine. Tetapi gerakan-gerakan di dalam liang kewanitaan Celine semakin menggila dan semakin liar.Hingga akhirnya Tomy harus menyerah, tak mampu menahan lebih lama lagi perasaan nikmat yang melandanya, semakin cepat Tomy bergerak mengimbangi goyangan pinggul Celine, semakin terasa pula rangsangan yang akan meletupkan lahar panas yang sedang menuju klimaks, mendaki puncak, saat-saat yang paling nikmat. Dan akhirnya, pada tusukan yang terdalam, Tomy menyemprotkan maninya kuat-kuat di dalam liang kewanitaan Celine, sambil mengejang, melayang, bergetar. Pada detik-detik saat Tomy melayang tadi, tiba-tiba kaki Celine yang pada awalnya mengangkang, diangkatnya dan menjepit pinggul Tomy kuat-kuat. Amat sangat kuat.Lalu tubuhnya ikut mengejang beberapa detik, mengendor dan terus mengejang lagi, lagi dan lagi…, Celine pun tidak sanggup menahan dorongan orgasme yang melandanya lagi, punggungnya melengkung ke atas, matanya terbeliak-beliak, serta keseluruhan tubuhnya bergetar dengan hebat tanpa terkendali, seiring dengan meledaknya kenikmatan orgasme di vaginanya. Orgasme kedua dari Celine.“Toommm, aduuuh, Toomm, aahhhhh…, aaduuhh…, nikmaaatt.., Toomm….!”.Tomy tersenyum puas melihat tubuh Celine terguncang-guncang karena orgasme selama 15 detik tanpa henti-hentinya. Kemudian tangan Celine dengan eratnya menekan pantat Tomy ke arah selangkangannya sambil kakinya menggelepar-gelepar ke kiri kanan. Tomy pun terus menggerakkan penisnya untuk menggosok klitoris Celine. Setelah orgasmenya selesai, tubuh Celine langsung terkulai lemas tak berdaya, terkapar, dengan kedua tangan dan kakinya terbentang melebar ke kiri kanan. Celine merasa bagian-bagian tubuhnya seolah terlepas dan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali. Setelah gelombang dahsyat kenikmatan yang melandanya surut, Celine kembali ke alam nyata dan menyadari bahwa dia sedang terkapar di bawah tindihan badan kekar lelaki bule berkulit putih yang bukan suaminya yang baru saja memberikan kepuasan yang tiada tara padanya. Suatu perasaan malu dan menyesal melandanya, bagaimana dia bisa begitu gampang ditaklukkan oleh lelaki tersebut. Tanpa terasa air mata penyesalannya bergulir keluar dan Celine mulai menangis tersedu-sedu. Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Celine, Tomy mencoba membujuknya dengan memberikan berbagai alasan antara lain karena ia terlalu banyak minum sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.Sambil membujuk dan mengelus-elus rambut Celine dengan perlahan-lahan penisnya mulai tegang lagi dan dengan halus penisnya yang memang telah berada tepat di depan kemaluan Elis ditekan perlahan-lahan agar masuk ke dalam kewanitaan Celine. Pada saat merasakan penis Tomy mulai menerobos masuk ke dalam kewanitaannya, Celine bereaksi sedikit dengan mencoba memberontak lemah tapi akhirnya diam pasrah dan membiarkan penis besar tersebut masuk sepenuhnya ke dalam liang kewanitaannya.Dengan perlahan-lahan Tomy menggerakkan badannya naik-turun, sehingga lama-kelamaan tubuh Celine mulai terangsang kembali dan bereaksi, dan pergumulan kedua insan tersebut semakin lama semakin seru mendaki puncak kepuasan dan kenikmatan, terlupa akan segala penyesalan. Pertarungan mereka terus berlanjut sepanjang malam dan baru berhenti menjelang fajar menyingsing keesokan harinya.Pukul 10 pagi keduanya baru terbangun dan terlihat Anita telah berpakaian rapi, sedang menikmati sarapan paginya sambil mengerling ke arah mereka dengan senyum-senyum rahasia. Pada mulanya Celine merasa sangat malu terhadap Anita, tapi melihat reaksi Anita yang seperti itu, seakan-akan mengajak bersekutu, akhirnya Celine

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *