7 mins read

Cerita Sex Merelakan Tubuhku Untuk Menyelamatkan Orang tua part 3

Sesampai di rumah saya memberika belanjaanku kepada Mak yang bingung melihat ceceran air mani di bajuku. Tapi ia tak banyak tanya. Selitas saya melihat air matanya berlinang. saya pun tak peduli. Jika memng saya mesti menjadi budak seks Pak Moh untuk menolong orangtuaku, mengapa tak sekalian saja saya menikmati setiap persetubuhan yang saya lakukan. Bagaimanapun, saya toh mesti melakukannya.

Hari ini saya kembali membawa Bapak  ke rumah sakit untuk melanjutkan pengobatannya. Syukurlah, dokter bilang kondisi Bapak  telah banyak kemajuan. saya menyempatkan diri ketika sedang berada di rumah sakit untuk mengunjungi dokter kandungan. saya minta pada dokter itu untuk memasangkan spiral di rahimku.

Semula dokter menganjurkan saya untuk mengurungkan niatku, namun dengan sedikit kebohongan ia pun bersedia melakukannya. saya katakana pada dokter itu bahwa saya sedang menyelesaikan kuliah S2-ku. Kehamilan pasti akan sangat mengganggu. Entah saya bisa ide dari mana untuk mengarang cerita bohong itu. Dengan spiral di rahimku, saya tak akan takut lagi persetubuhanku dengan Pak Moh berakhir dengan kehamilan.

Setelah sebagian hari tak menyentuh tubuhku, sore tadi Pak Moh bertandang ke rumah. saya tahu apa maksud kedatangannya & saya pun telah menyiapkan diriku untuk kembali melayaninya. Bayangan akan kenikmatan orgasme membuat saya menjadi bergairah. saya sambut Pak Moh di pintu depan & menyilakannya duduk di ruang tamu. Setelah menghidangkan secangkir the, saya menemani Pak Moh berbicang-bincang sebentar.

Lina, kita ngewek di taman belakang sana yuk …” kata Pak Moh. “Telah lama kan kita gak ngewek.”
Terserah Bapak saja … Saya kan gak bisa nolak,” jawabku pasrah.

Pak Moh bangkit dari kursi tamu & menarik tanganku untuk mengikutinya ke taman belakang rumah. Taman di belakang rumah tak terlalu terbuka. Pagar sampingnya lumayan tinggi, tetapi bagian belakangnya sengaja hanya dipagari dengan pohon perdu setinggi pinggang yang selalu dipangkas rapi.

Di taman itu, ada sebagian buah kursi taman dari batu tanpa sandaran serta sebuah meja batu besar. Di sekelilingya ditumbuhi berbagai tanaman hias & bunga. Ah, bersetebuh di udara terbuka, membayangkannya saja saya telah terangsang. Tanpa disentuh pun, vaginaku telah basah.

Pak Moh meminta saya menanggalkan semua pakaianku. ia agak kaget melihat ternyata saya telah tak memakai celana dalam. Setelah tak ada benang sehelai pun yang menempel di kulitku, Pak Moh meminta saya duduk di pinggir meja batu besar. ia juga mencopot pakaiannya, sehingga kami pun berdua bugil seperti bayi baru lahir. ia berjongkok di hadapanku & mengangkat kedua kakiku. Ternyata ia ingin menciumi & menjilati vagina & itilku.

Ssssshhhhhh …. Yahhhhhhhhhh ….. Itilnya, Pak …..…. Itilnya ……..…. Yahhhhhh ……. Ohhhhhhhhhhhh ………” kataku sambil terus mendesis menikmati setiap sapuan lidahnya di itilku.

Setelah vaginaku benar-benar basah, Pak Moh duduk di salah satu kursi batu & meminta saya duduk di pangkuannya. Dengan mudah penisnya masuk ke vaginaku ketika saya menurunkan pantatku. Dengan bertumpu pada pundak Pak Moh saya bergerak naik turun sehingga penis Pak Moh bergerak bebas keluar masuk vaginaku.

Sebentar saja saya telah tenggelam dalam kenikmatan birahi. saya terus mendesah & mendesis. Ternyata Pak Moh sangat menyukai tingkahku setiap kali ia menyetubuhiku. Istrinya atau wanita lain yang sering ia setubuhi biasanya hanya iam saja menerima segala perlakuan Pak Moh. Desahan & teriakanku membuatnya lebih bergairah. Sambil duduk seperti itu, itilku selalu bergesekan dengan jembut Pak Moh yang kasar setiap kali saya bergerak turun. bokep

Setelah bermain dengan posisi duduk selama sebagian puluh menit, Pak Moh meminta saya rebah di meja batu besar & ia pun menyodokkan penisnya ke vaginaku sambil berdiri. Kedua kakiku dilipat ke atas & ditopang oleh kedua tangannya. Dengan begitu, vaginaku menjadi menyembul ke atas & lebih keras menjepit penis Pak Moh.

Aaaaahhhhhh …… Ini baru enaaaaaakk ….” Kata Pak Moh sambil terus menggenjot pinggulnya.

Genjot yang kuat, Pak …. Ayo … dong ….” Kataku memberi semnagat. Satu tanganku menjulur ke bawah untuk meraih itilku sendiri. Sambil terus menikmati setiap tusukan penis Pak Moh di lubang vaginaku, saya menggosok-gosok & memilin-milin itilku. Sementara tangan yang satu lagi saya pergunakan untuk memilin-milin pentil buah dadaku. Tanpa sadar mulutku terbuka lebar mendapatkan kenikmatan rangsangan itu.

Ahhhhhh … ahhhhhhh …. Ahhhhhh ….. ahhhhh ….” Keluar dari mulutku setiap kali Pak Moh menyodokkan penisnya.

Kocok yang cepat, Pak … Lebih cepat, lebih cepat …. Tolong, Pak … Kocok lebih cepaaaattt ….. saya telah mau keluaaaarrrr ……Ahhhhhh ……” seperti yang sudah-telah Pak Moh pun memenuhi permintaanku. ia menarik & mendorong penisnya lebih cepat. Ergesekan penis Pak Moh & vaginaku mengeluarkan bunyi berdecak-decak. Tubuh kami telah bermandi keringat. Entah pada sodokan yang keberapa saya pun mencapai orgasme.

AAAAAAHHHHHHHHHHHHHH …………… AHHHHHHHHHHHHHH …. AAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHH ….. EENNNNNNAAAAAKKKKKHHH !!!” teriakku. Kakiku kaku menjulur ke atas & pahaku mengatup. Penis Pak Moh tak bisa lagi bergerak. Penis itu berdenyut-denyut di dalam vaginaku & akhirnya menyemburkan cairan kental memenuhi rahimku.

AAAARRRRGGHHHHHH ……” Pak Moh pun berteriak sambil memancarkan cairan spermanya. “LINAIIII …. SAYA JUGA KELUARRRRR…”

Pak Moh tertunduk lemas sambil bertopang pada meja batu dengan kedua tangannya. Kedua kakiku kini menjuntai lemas. Namun Pak Moh sepertinya sengja tak mencabut penisnya dari vaginaku. Bahkan ia sebagian kali mendorongnya agar masuk lebih dalam. Ketika penisnya telah benar-benar lemas lunglai, barulah Pak Moh mencabutnya & rebah disampingku.

Lina, kau tadi menjepit penis saya sehingga saya tak bisa mencabutnya. Air mani saya tumpah semua di dalam vagina kamu. Apa kau sengaja agar kau hamil?” tanya Pak Moh.

Tenang Pak. saya telah pasang spiral sebagian hari lalu. Kecil kemungkinannya saya hamil,” jawabku.

Ohhhh … sukurlah. saya agak kaget tadi,” kata Pak Moh lega & untuk pertama kalinya ia mencium keningku. Setelah merenggut keperawananku & menyetubuhiku berulang kali, inilah kali pertama Pak Moh menciumku. saya memegang wajahnya & membelainya.

Entah siapa yang memulai, kami kemudian berpagutan. Kami berciuman dengan lembut & tak tergesa-gesa. Indah sekali … Lima menit kami berciuman. Lidah kami bertemu & bergelut di dalam mulutku. Sebab ciuman itu Pak Moh & saya kembali terangsang.

Tangan Pak Moh kembali beraksi meremas payudaraku & memainkan itilku secara bergantian. Sementara saya membelai & mengocok penis Pak Moh agar tegang kembali. Begitu penisnya kembali tegang, saya mendorong Pak Moh agar rebah di atas meja batu & saya naik ke atas tubuhnya

Dengan sekali sentakan, penis Pak Moh kembali masuk ke vaginaku yang masih basah oleh air maninya tadi. & kami pun terhanyut kembali dalam gelombang birahi Desahan & teriakan kenikmatan kembali keluar dari mulut kami. bokep

Sore itu, dua kali Pak Moh menumpahkan air maninya di dalam vaginaku & dua kali pula saya menguyur penis Pak Moh dengan cairan vaginaku ketika kami orgasme. Setelah puas, Pak Moh kembali berpakaian & pamit pulang. Tak lupa ia menyelipkan sebagian lembar uang ratusan ribu di tanganku. saya menerimanya.

Saya butuh untuk pengobatan Bapak, membayar listrik & makan sehari-hari. saya sengaja tetap tinggal di taman belakang, rebahan di atas meja batu, telanjang bulat. Air mani Pak Moh menetes keluar dari vaginaku. Mungkin saya sempat terlelap di atas meja batu itu, sebab begitu saya tersadar tubuhku telah tertutup kain batik.

Mungkin Mak yang menyellimuti saya tadi. saya pun bangkit & pergi ke kamar mandi untuk memberihkan badanku dari keringatku & keringat Pak Moh. Setelah itu, saya masuk ke kamar & rebahan di atas tempat tidur hanya berbalut daster. saya mencoba memutar kembali rekaman persetubuhan kami tadi dalam benakku.

Nikmat sekali …. Sejenak saya bisa melupakan semua kesusahan & masalah yang membelit keluargaku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *