Cerita Seks Dengan Supir yang Tergoda Kenakalanku part 1
Cerita Seks Dengan Supir yang Tergoda Kenakalanku, Aku Hesty. Bisa dibilang aku maniak sex. Fantasiku untuk mengerjakan sex di luar pernikahan sangatlah liar. Awal aku mengenal sex bebas tersebut karena pacarku masa-masa itu. bokep
Kami masih duduk di bangku SMA dan dia menyuruh aku guna petting di toilet sekolah. Rasanya sungguh nikmat hingga akhirnya kami jadi sering mengerjakan sex bebas dimanapun kami merasa aman guna melakukannya. Sekarang anda sudah tidak bareng lagi. Ternyata pacarku menghamili perempuan lain dan tidak lama lagi bakal segera menikah.
Terjadi selama 1 bulan yang lalu ketika aku mengekor tour ke luar kota. Aku memilih guna duduk di baris ke dua di belakang sopir, namanya Guntur. Tubuhnya gelap layaknya sopir pada umumnya,perutnya lumayan buncit dan mukanya tidak banyak berewokan. Aku Saat tersebut aku memakai pakaian yang kehormatan dengan celana hotpans jeans sampai-sampai terlihat laksana tidak memakai celana. Selama perjalanan,aku mendapati Pa Guntur menatapku dari kaca spion mobil. Aku membalasnya dengan senyum.
Cerita Seks Dengan Supir yang Tergoda Kenakalanku- Akhirnya kami hingga di lokasi tujuan. Semua peserta tour turun dari bus dan aku turun di urutan terakhir. Lagi-lagi kulihat Pa Guntur menatapku dari kaca spion. Aku lumayan risih dibuatnya. Setelah turun dari bus,panitia menyerahkan pengumuman. Aku sibuk mengibas-ngibas bajuku sebab kepanasan. Aku sadar Pa Guntur masih menatapku dari dalam bus. Aku berjuang mengabaikan. bokep
Saat acara tour telah berlangsung,aku merasa jenuh dan mengantuk. Aku berjuang kabur dari keramaian dan mengarah ke ke dalam bus. Aku menyaksikan Pa Guntur sedang tidur, ketika pintu bus kubuka Pa Guntur terbangun dan menyaksikan aku naik ke dalam bus. Pikiranku langsung menjadi nakal,ingin mengerjai Pa Guntur. Aku pura-pura menjatuhkan barang dan menunduk tepat menuju mukanya. Dengan pakaianku yang kebesaran, paakaian dalamku tampak jelas ketika membungkuk. Aku menyaksikan Pa Guntur berjuang menelan ludah melihatnya.
“Ada yang ketinggalan ya?” tanya Pa Guntur berjuang menyembunyikan kegugupannya.
“Enga kok Pa,acaranya bosen dan buat ngantuk. Jadi mendingan kabur aja ke bus,mau numpang tidur.” jawabku seraya mengedipkan sebelah mata pada Pa Guntur.