3 mins read

Cerita Seks Aku Ngentot Sudah Sejak SMP Dengan Tante part 3

Bagai disambar petir. Aku belum pernah pegang cewek sejak saat itu. Pucuk
dicinta ulam tiba.

“Mau nggak..?
“Mau Tante.”

Segera dia berbaring tengkurap. Aku melumuri punggung Tante dengan lulur. Aku
ratakan disegala tubuhnya. Tiba tiba handukku terlepas. Nongol deh senjataku,
langsung aku tutupi dengan tanganku

“Sudah biarin aja, yang ada cuma aku dan kamu apa sih yang kamu malukan.”

Dengan santainya dia menaruh handukku kelantai. porno

“Tubuh Tante bagus banget. Walaupun sudah punya anak tetap payudara Tante besar
lagi kenceng”

Aku berbicara waktu aku tahu payudaranya tergencet waktu dia tengkurap. Dan dia
hanya tersenyum. Aku sekarang meluluri bagian pahanya dan pantatnya.

“Ren berhenti sebentar”

Akupun berhenti lalu dia mencopot CDnya. Otomatis adikku tambah gagah. Aku tetap
tak berani menatap bagian bawahnya. Setelah beberapa waktu dia membalikkan badan
ke arahku. Lagi lagi aku tersedak melihat pemandangan itu.

“Ren Adikmu lagi tegang tegangnya nih kayaknya sudah hampir keluar nih.”

Lalu dia menyuruh aku mengolesinya dibagian payudaranya. Dia suruh aku supaya
agak meremas remasnya. Aku pun ketagian acara itu disana aku melihat puting
berwarna coklat muda lagi mengeras. Kadang kadang aku senggol putingnya atau aku
sentil. Dia memekik dan mendesah seperti ulat kepanasan..

“Ren terus remas.. Uhuhh remes yang kuat”
“Tante kok jarang rambutnya dianunya Tante. Nggak kaya Mbak Ana” aku bertanya
dan dia hanya tersenyum ketika tanganku beralih di daerah vagina.

Ketika aku menyentuh vagina Tante yang jarang rambutnya. Aku gemetar ketika
tanganku menyentuh gundukan itu. Belum aku kasih lulur daerah itu sudah basah
dengan sendirinya. Aku disuruhnya terus mengusap usap daerah itu, kadang aku
tekan bagian keduanya.

“Ren pijatanmu enak banget.. Terus..”

Setelah aku terus gosok dengan lembut tiba tiba Tante menegang. Serr serr, aku
mencari sumber bunyi yang pelan tapi jelas. Aku tahu kalau itu berasal dibagian
sensitif Tante. Lalu dia terkulai lemas.

“Makasih ya atas acara lulurannya. Untung ada kamu. Ternyata kamu ahli juga ya”
“Tentu Tante, kalau ada apa apa bisa andalkan Rendi”

Lalu dia pergi dari kamar mandi itu. Aku memakai handuk untuk menutupi bagian
tubuhku. Aku mengikutinya dari belakang. Ternyata dia berjalan jalan dirumah
tanpa sehelai benang pun. Aku pun segera masuk ke kamar tidur yang dipersiapkan,
tenyata ada pembantu yang tadi mengambilkan handuk sedang menata pakaianku ke
dalam almari.

“Den, Rendi, tadi kaget nggak ngeliat ibu telanjang” sebelum aku jawab.

Dia memberitahukan kalau Tante itu suka telanjang dan memamerkan tubuhnya ke
semua orang baik perempuan maupun laki laki tapi tidak berani kalau ada
suaminya. Pembantu itu juga memberitahukan kejadian yang aneh dia sering renang
telanjang dan yang paling aneh kadang kadang ketika dia menyirami bunga dia
telanjang dada di depan rumah tepatnya halaman depan, padahal sering orang lewat
depan rumah. porno

“Sudah ganti sana CD ada didalam almari itu tapi kayaknya anunya den Rendi masih
amatir” dia menggodaku.

Setelah melewati beberapa hari akupun sering mandi sama Tante bahkan hampir tiap
hari. Semakin dipandang tubuhnya makin oke aja. Itu semua pengalaman saya hidup
dirumah Tante Reni yang aduhai. Tapi aku kecewa waktu aku meninggalkan rumah
itu. Aku disana belum genap satu tahun. Karena harus balik lagi ke rumah karena
ayah ibuku bekerja diluar kota dan aku harus tunggu bersama kakakku Ana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *