4 mins read

Cerita Sex Nafsuku Sulit ditahan part 3

Ami lalu menindih tubuhku. Payudaranya menekan dadaku, begitu kenyal rasanya. Nafasnya hangat menerpa wajahku. Fita mengambil posisi diselangkanganku, menjilati kemaluanku. Gairahku perlahan-lahan bangkit kembali. Kuraba-raba kemaluan Ami hingga akhirnya aku menemukan daging kenikmatannya. Kucubit pelan sehingga Ami mendesah perlahan. Kugunakan jari jempol dan telunjukku untuk memainkan daging tersebut, sementara jari manisku kugunakan untuk mengorek liang sanggamanya. Desahan Ami semakin terdengar jelas. Kemaluannya terasa begitu basah. Sementara itu Fita terus saja menjilati kemaluanku. Tidak hanya itu, Fita mengosok-gosok mulut dan leher si “ujang”, sehingga sekali lagi bulu kudukku merinding menahan nikmat. bokep

Kali ini aku merasa lebih siap untuk tempur, sehingga langsung saja aku membalik posisi tubuhku, menindih Ami yang sekarang jadi telentang. Dan langsung kusodok lubang sanggamanya dengan batang kemaluanku. Ami mendesis pendek, lalu menghela nafasnya. Seluruh batang kemaluanku terbenam ke dalam rahim Ami. Aku mulai mengocok maju mundur. Ami melingkarkan tangannya memeluk tubuhku. Fita yang menganggur melakukan matsurbasi sambil mengamati kami berdua yang sedang bersatu dalam kenikmatan bersetubuh. Ami mengeluarkan jeritan-jeritan kecil, sampai akhirnya berteriak saat mencapai puncak kenikmatannya, berbeda denganku yang lebih kuat setelah sebelumnya mencapai orgasme.

Kucabut batang kemaluanku dari vagina Ami, dan langsung kuraih tubuh Fita. Untuk mengistirahatkan si “ujang”, aku menggunakan jari-jariku untuk mengobok-obok vagina Fita. Kugosok-gosok klitorisnya sehingga Fita mengerang keras. Kujilati dan kugigit lembut sekujur payudaranya, kanandan kiri. Fita meremas rambutku, nafasnya terengah-engah dan memburu. Setelah kurasakan cukup merangsang Fita, aku bersedia untuk main course.

Fita nampaknya sudah siap untuk menerima seranganku, dan langsung mengambil doggy style. Vaginanya yang dihiasi bulu-bulu keriting Nampak sudah basah kuyup. Kumasukkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya dengan pelan tapi pasti. Fita merintih-rintih keras saat proses penetrasi berlangsung. Setelah masuk seluruh penisku, kudiamkan beberapa saat untuk menikmati kehangatan yang diberikan oleh jepitan vagina Fita.Hangat sekali, lebih hangat dari milik Ami. Setelah itu kumulai menyodok Fita maju mundur.

Fita memang berisik sekali! Saat kami melakukan sanggama, teriakan-teriakannya terdengar kencang. Tapi aku suka juga mendengarnya.Kedua payudaranya bergelantungan bergerak liar seiring dengan gerakan kami. Kupikir sayang kalau tidak dimanfaatkan, maka kuraih saja kedua danging kenyal tersebut dan langsung kuremas-remas sepuasnya. Nafsuku semakin memuncak, sehingga sodokanku semakin kupercepat, membuat Fita semakin keras mengeluarkan suara. “Aaahh.. Aaahh.. Gue keluaar.. Aaah..” teriak Fita dengan lantang.

Fita terkulai lemas, sementara aku terus menyetubuhinya. Beberapa saat kemudian aku merasa mulai mendekati puncak kepuasan.

“Fit.. gue mau keluar nih..”

Fita langsung melepaskan kemaluannya dari kemaluanku, dan langsung mengulum kemaluanku sehingga akhirnya aku memuntahkan spermaku di dalam mulut Fita, yang ditelan oleh Fita sampai habis.

Aku berbaring, capek. Nikmat dan puas sekali rasanya. Ami berbaring di sisiku. Payudaranya terasa lembut dan hangat menyentuh lengan kananku.Fita masih membersihkan batang kemaluanku dengan mulutnya.

“Gimana Van? Puas?” Ami bertanya.

“Puas banget deh.. Otak gue ringan banget rasanya.”

“Gue mandi dulu ya?” Fita memotong pembicaraan kami. Lalu ia menuju kamar mandi.

“Gue begini juga karena gue lagi pengen kok. Joe udah dua minggu pergi. Nggak tau baliknya kapan.” Ami menjelaskan.

“Nggak masalah kok. Gue juga emang lagi butuh sih. Lain kali juga gue nggak keberatan.”

“Huss! Sembarangan loe. Gue selingkuh cuma sekali-sekali aja, Cuma pengen balas dendam ama Joe. Dia suka selingkuh juga sih! Beda kasusnya ama loe!”

Aku diam saja. Ami bangkit dari ranjang dan mengingatkanku

Udah hampir setengah delapan malem tuh. Nanti Naya bingung lho!”

Aku jadi tersadar. Cepat-cepat kukenakan pakaianku, tanpa mandi terlebih dahulu. Setelah pamit dengan Fita, Ami mengantarku kembali ke Citraland. Disana kami berpisah, dan aku kembali ke rumah dengan mobilku. Di rumah, tentu saja Naya menanyakan darimana saja aku sampai malam belum pulang. Kujawab saja aku habis makan malam bersama teman. bokep

“Yaa.. padahal Naya udah siapin makan malem.” Naya kelihatan kecewa. Sebenarnya aku belum makan malam. Aku lapar.

“Ya udah, Ivan makan lagi aja deh.. tapi Ivan mau mandi dulu.” Kataku sambil mencium dahinya.

Naya kelihatan bingung, tapi tidak berkata apa-apa. Cerita Sex Nafsuku ditahan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *