8 mins read

Cerita Sex Istri Teman yang Memeknya ku Mainkan Sampai Muncrat part 1

Cerita Sex Istri Teman yang Memeknya ku Mainkan Sampai Muncrat, Sebut saja namanya “Bunga” (nama samaran), Dia ialah seorang perempuan bersuku campuran, Bapaknya berasal dari kota Menado dan Ibunya dari kota Makassar. Bapaknya ialah seorang polisi berpangkat Serma, sedang ibunya ialah pengusaha kayu.

Singkat cerita, saat hari Pertama aku bertemu dengan rekan kuliahku, rasanya kami langsung akrab sebab memang sewaktu kami sama-sama duduk di bangku kuliah, kami paling kompak dan tidak jarang tidur bareng di lokasi tinggal kos-ku di kota Bone. Bahkan biasanya dia mentraktirku.

“Indra, aku senang sekali bertemu denganmu dan memang telah lama kucari-cari, maukah anda menginap barang sehari atau 2 hari di rumahku?” katanya padaku seraya merangkulku dengan erat sekali. Nama rekan kuliahku itu ialah “Jori”.

“Kita lihat saja nanti. Yang jelas aku paling bersukur kita dapat ketemu di lokasi ini. Mungkin berikut namanya nasib baik, sebab aku sama sekali tidak mengasumsikan kalo anda tinggal di kota Makassar ini” jawabku sambil menjawab rangkulannya. Kami berangkulan lumayan lama di dekat pasar sentral Makassar, tepatnya di lokasi jualan cakar.

“Ayo kita ke lokasi tinggal dulu Ndra, nanti kita ngobrol panjang lebar di sana, sekaligus kuperkenalkan istriku” ajaknya seraya menuntunku naik ke mobil Feroza miliknya. Setelah kami mendarat di halaman rumahnya, Jori terlebih dahulu turun dan segera membuka pintu mobilnya di sebelah kiri kemudian mempersilakan aku turun.

Aku paling kagum menyaksikan rumah lokasi tinggalnya yang berlantai 2. Lantai bawah dipakai sebagai gudang dan kantor perusahaannya, sedangkan lantai atas dipakai sebagai lokasi tinggal bareng istri. Aku hanya ikut di belakangnya.

“Inilah hasil usaha kami Bun selama beberapa tahun di Makassar” katanya sambil mengindikasikan tumpukan beras dan ruangan kantornya.
“Wah lumayan hebat anda Jor. Usahamu lumayan lumayan. Kamu sangat sukses dibanding aku yang belum jelas sumber kehidupanku” kataku padanya.

“Dar, Dar, inilah rekan kuliahku dulu yang pernah kuceritakan tempo hari. Kenalkan istri cantik saya” teriak Jori memanggil istrinya dan langsung kami dikenalkan.
“Bunga”, kata istrinya menyinggung namanya saat kusalami tangannya seraya ia tersenyum ramah dan manis seolah mengindikasikan rasa kegembiraan.
“Indra”, kataku pula sambil menjawab senyumannya.

“Silakah Kak, dinikmati hidangan ala kadarnya” anjuran Bunga menyentuh langsung ke lubuk hatiku.

Selain sebab senyuman manisnya, kelembutan suaranya, pun karena penampilan, keelokan dan sengatan bau parfumnya yang harum itu.  Bunga hnya terdiam mendengar kami bincang-bincang dengan suaminya, namun sesekali ia memandangiku dan menampakkan wajah cerianya.

“Sekarang giliranmu Ndra kisah tentang perjalanan hidupmu bareng istri setelah semenjak tadi Hanya aku yang bicara.

Cerita Sex Istri Teman yang Memeknya ku Mainkan Sampai Muncrat – Silahkan saja kisah panjang lebar mumpun hari ini aku tidak ada kegiatan di luar. Lagi pula anggaplah hari ini ialah hari keistimewaan anda yang butuh dirayakan bersama. Bukankah begitu Dar..?” kata Jori seolah cari sokongan dari istrinya dan waktunya siap dipakai khusus untukku.

“Ok, bila gitu aku bakal utarakan sedikit tentang kehidupan lokasi rumah tanggaku, yang sangat berbeda dengan kehidupan lokasi rumah tangga kalian” ucapanku sambil membetulkan dudukku di atas kursi lunak itu. “Maaf andai terpaksa kuungkapkan secara terus terang. Sebenarnya kedatanganku di kota Makassar ini malah karena dirangsang oleh problem lokasi tinggal tanggaku.

“Begini Ndra, barangkali pertemuan kita ini benar terdapat hikmahnya, karena kebetulan sekali kami perlu teman seperti anda di lokasi rumah ini.
Kami kan belum dikaruniai seorang anak, sampai-sampai kami tidak jarang kali kesepian. Apalagi andai aku ke luar kota contohnya ke Bone, maka istriku darurat sendirian di lokasi tinggal meskipun sekali-kali ia memanggil kemanakannya guna menemani sekitar aku tidak ada, namun aku tetap menghawatirkannya.

Untuk itu, andai tidak memberatkan, aku mau kamu bermukim bersamaku. Anggaplah anda sudah dapatkan lapangan kerja baru sebagai sumber mata pencaharianmu. Segala kebutuhan sehari-harimu, aku akan menanggung sesuai kemampuanku” kata Jori bersungguh-sungguh yang sesekali diiyakan oleh istrinya.

Tiba-tiba Jori dan Bunga bersamaan berdiri dan langsung saling berpelukan, bahkan saling mengecup bibir sebagai tanda kegembiraannya. Lalu Jori melanjutkan rangkulannya padaku dan pun mengecup pipiku, sampai-sampai aku sedikit malu dibuatnya.

“Terima kasih Ndra atas kesediaanmu menerima tawaranku semoga anda berbahagia dan tidak kendala apapun di lokasi tinggal ini.

Cerita Sex Istri Teman yang Memeknya ku Mainkan Sampai Muncrat – Kami tak memerlukan keterampilanmu, tetapi kehadiranmu mendampingi kami di lokasi tinggal ini. Kami hanya perlu teman bermain dan tukar pikiran, karena tenaga kerjaku sudah lumayan untuk menolong mengelola usahaku di luar. Kami sewaktu-waktu memerlukan nasehatmu dan istriku tentu merasa terhibur dengan kehadiranmu menemani andai aku keluar rumah” katanya dengan paling bergembira dan senang mendengar persetujuanku. bokep

Kami bertiga sudah lumayan akrab dan hidup dalam satu lokasi tinggal seperti saudara kandung bersenda gurau, bersenda gurau dan bergaul tanpa batas seolah tidak terdapat perbedaan status laksana majikan dan karyawannya. Kebebasan pergaulanku dengan Bunga memuncak saat Jori berangkat ke Sulawesi Tenggara selama beberapa hari untuk membawa beras guna di jual di sana sebab ada permintaan dari langgarannya.

Pada malam pertama embarkasi Jori, Bunga nampak gembira sekali seolah tidak terdapat kekhawatiran apa-apa. Bahkan sempat mengatakan untuk suaminya tersebut kalau ia tidak fobia lagi ditinggalkan meskipun berbulan-bulan lamanya sebab sudah terdapat yang menjaganya, tetapi ucapannya tersebut dianggapnya sebagai format humor terhadap suaminya. Jori juga nampak tidak terdapat kekhawatiran meninggalkan istrinya dengan dalil yang sama.

Malam tersebut kami (aku dan Bunga) menonton bareng di ruang tamu sampai larut malam, sebab kami seraya tukar pengalaman, tergolong soal sebelum nikah dan latar belakang perkawinan kami masing-masing. Sikap dan tingkah laku Bunga sedikit bertolak belakang dengan malam-malam sebelumnya. Malam itu, Bunga menciptakan kopi susu dan menyodorkanku bareng pisang susu, kemudian kami nikmati bersama-sama seraya nonton. Ia santap sambil berbaring di sampingku seolah dirasakan biasa saja. Sesekali ia mengembalikan tubuhnya kepadaku seraya bercerita, tetapi aku pura-pura bersikap biasa, meskipun terdapat ganjalan mengherankan di benakku.

“Ndra, anda tidak keberatan khan menemaniku nonton malam ini? Besok khan tidak terdapat yang mengganggu kita sampai-sampai kita dapat tidur siang sepuasnya?” tanya Bunga tiba-tiba seolah ia tak mengantuk sedikitpun.
“Tidak kok Dar. Aku malah senang dan bahagia dapat nonton bareng majikanku” kataku tidak banyak menyanjungnya. Bunga kemudian mencubitku dan.

“Wii de.. De, kok aku dibilangin majikan. Sebel aku mendengarnya. Ah, tidak boleh ulang kata tersebut lagi deh, aku tak sudi dipanggil majikan” katanya.
“Hi.. Hi.. Hi, tidak salah khan. Maaf andai tidak senang, aku Hanya main-main. Lalu aku mesti panggil apa? Adik, Non, Nyonya atau apa?”
“Terserah dech, yang pasti bukan majikan. Tapi aku lebih seneng andai kamu memanggil aku adik” katanya santai.

“Oke bila begitu maunya. Aku bakal panggil adik saja” kataku lagi.
Malam semakin larut. Tak satupun tersiar suara kecuali suara kami berdua dengan suara TV. Bunga tiba-tiba bangkit dari pembaringannya.
“Ndra, apa anda sering nonton kaset VCD bareng istrimu?” tanya Bunga dengan sedikit rendah suaranya seolah enggan didengar orang lain. bokep

“Eng.. Pernah, namun sama-sama dengan orang lain pun karena kami nonton di rumahnya” jawabku menyembunyikan sikap keherananku atas pertanyaannya yang tiba-tiba dan sedikit mengherankan itu.
“Kamu ingat judulnya? Atau jalan ceritanya?” tanyanya lagi.
“Aku tak ingat judulnya, namun pemainnya ialah Rhoma Irama dan ceritanya ialah masalah percintaan” jawabku dengan pura-pura bersikap biasa.

“Masih inginkan ngga anda temani aku nonton film dari VCD? Kebetulan aku punya kaset VCD yang banyak. Judulnya macam-macam. Terserah yang mana Indra suka” tawarannya, namun aku sempat berfikir bila Bunga bakal memutar film yang aneh-aneh, film orang dewasa dan seringkali khusus disaksikan oleh suami istri untuk membangunkan gairahnya. Setelah kupikir segala resiko, keyakinan dan dosa, aku lalu buat alasan. bokep

“Sebenarnya aku senang sekali, namun aku takut.. Eh.. Maaf aku sudah ngantuk. Jika tidak keberatan, lain kali saja, tentu kutemani” kataku tidak banyak bimbang dan fobia alasanku salah. Tapi kesudahannya ia terima meskipun nampaknya tidak banyak kecewa di wajahnya dan tidak cukup semangat.

“Baiklah andai memang anda sudah ngantuk. Aku tidak inginkan sama sekali memaksamu, lagi pula aku sudah lumayan senang dan bahagia kamu mau menemaniku nonton hingga selarut ini. Ayo anda masuk tidur” katanya seraya mematikan TV-nya, tetapi sebelum aku menutup pintu kamarku, aku menyaksikan sejenak ia sempat memperhatikanku, namun aku pura-pura tidak menghiraukannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *