5 mins read
CEWEK Sex ABG NGENTOT DENGAN OM OM
Aku masuk ke ruangan dimana Fifine ada di kamar mandi dan terdengar suara shower dikamar mandi meyala. Aku bisa mendengarnya karena pintu kamar mandi tidak ditutup. Tak lama kemudian, shower terdengar berhenti dan Fifine keluar hanya mengenakan kancut dan tidak ber-bra. Ganti aku yg masuk ke kamar mandi, aku hanya membersihkan tubuhku. Keluar dari kamar mandi, Fifine berbaring diranjang dengan bertelanjang dada.
“Kenapa Fin, lemes ya di Entot Erick”, kataku. Sex
“Lebih enak ngentot sama om, kontol om lebih besar dan keras”, jawab Fifine seraya mengecup kontol ku yang memang sengaja kubiarkan terbuka.
“Malem ini kita ngentot lagi ya om”. Hebat banget Fifine, gak ada matinya. Pengennya di Entot terus.
“Ok aja, tapi sekarang kita cari makan dulu ya, biar ada tenaga ngentot lagi nanti malem sampe Fifinie pingsan”, candaku sambil berpakaian.
Fifine pun mengenakan pakaiannya dan kita pergi mencari makan malem. Kembali ke rumah sudah hampir tengah malem, tadi kita selain makan-makan juga dugem-an dulu.
Di kamar kita langsung melepas pakaian masing-masing dan bergumul diranjang. Tangan Fifine bergerak menggenggam kontol ku. Aku melenguh seraya menyebut namanya. Aku meringis menahan remasan lembut tangannya pada kontol ku. Fifine mulai bergerak turun naik menyusuri kontol ku yang sudah teramat keras. Sekali-sekali ujung telunjuknya mengusap kepala kontol ku yang sudah licin oleh cairan yang meleleh dari liangnya. Kembali aku melenguh merasakan ngilu akibat usapannya. Kocokannya semakin cepat.
Dengan lembut aku mulai meremas-remas payudaranya. Tangan Fifine menggenggam kontol ku dengan erat. Putingnya kupilin2. Fifine masukan kontol ku kedalam mulutnya dan mengulumnya. Aku terus menggerayang payudaranya, dan mulai menciumi payudaranya. Napsuku semakin berkobar. Jilatan dan kuluman Fifine pada kontol ku semakin mengganas sampai-sampai aku terengah-engah merasakan kelihaian permainan mulutnya. Aku membalikkan tubuhnya hingga berlawanan dengan posisi tubuhku. Kepalaku berada di bawahnya sementara kepalanya berada di bawahku. Kami sudah berada dalam posisi enam sembilan! Lidahku menyentuh Memeknya dengan lembut. Tubuhnya langsung bereaksi dan tanpa sadar Fifine menjerit lirih. Tubuhnya meliuk-liuk mengikuti irama permainan lidahku di Memeknya. Kedua pahanya mengempit kepalaku seolah ingin membenamkan wajahku ke dalam Memeknya. kontol ku kemudian dikempit dengan payudaranya dan digerakkan maju mundur, sebentar.
Aku menciumi bibir Memeknya, mencoba membukanya dengan lidahku. Tanganku mengelus paha bagian dalam. Fifine mendesis dan tanpa sadar membuka kedua kakinya yang tadinya merapat. Aku menempatkan diri di antara kedua kakinya yang terbuka lebar. kontol kutempelkan pada bibir Memeknya. Kugesek-gesek, mulai dari atas sampai ke bawah. Naik turun. Fifine merasa ngilu bercampur geli dan nikmat.
Memeknya yang sudah banjir membuat gesekanku semakin lancar karena licin. Fifine terengah-engah merasakannya. Aku sengaja melakukan itu. Apalagi saat kepala kontol ku menggesek-gesek i tilnya yang juga sudah menegang.
“Om.?” panggilnya menghiba. Sex
“Ya Fin”, jawabku sambil tersenyum melihatnya tersiksa.
“Cepetan..” jawabnya. Aku sengaja mengulur-ulur dengan hanya menggesek-gesekan kontol. Sementara Fifine benar-benar sudah tak tahan lagi mengekang birahinya.
“Fifine pengen banget ngentot om!”, katanya.
Fifine melenguh merasakan desakan kontol ku yang besar itu. Fifine menunggu cukup lama gerakan kontol ku memasuki dirinya. Serasa tak sampai-sampai. Maklum aja, selain besar, kontol ku juga panjang. Fifine sampai menahan nafas saat kontol ku terasa mentok di dalam, seluruh kontol ku amblas di dalam. Aku mulai menggerakkan pinggulnya pelan2. Satu, dua dan tiga enjotan mulai berjalan lancar. Semakin membanjirnya cairan dalam Memeknya membuat kontol ku keluar masuk dengan lancarnya. Fifine mengimbangi dengan gerakan pinggulnya. Meliuk perlahan. Naik turun mengikuti irama enjotanku.
Gerakan kami semakin lama semakin meningkat cepat dan bertambah liar. Gerakanku sudah tidak beraturan karena yang penting enjotanku mencapai bagian-bagian peka di Memeknya. Fifine bagaikan berada di surga merasakan kenikmatan yang luar biasa ini. kontol ku menjejali penuh seluruh Memeknya, tak ada sedikitpun ruang yang tersisa hingga gesekan kontol ku sangat terasa di seluruh dinding Memeknya. Fifine merintih, melenguh dan mengerang merasakan semua kenikmatan ini. Fifine mengakui keperkasaan dan kelihaianku di atas ranjang. Yang pasti Fifine merasakan kepuasan tak terhingga ngentot denganku.
Aku bergerak semakin cepat. kontol ku bertubi-tubi menusuk daerah-daerah sensitivenya. Fifine meregang tak kuasa menahan napsuku, sementara aku dengan gagahnya masih mengayunkan pinggulku naik turun, ke kiri dan ke kanan. Erangannya semakin keras. Melihat reaksinya, aku mempercepat gerakanku. kontol ku yang besar dan panjang itu keluar masuk dengan cepatnya. Tubuhnya sudah basah bermandikan keringat. Aku pun demikian. Fifine meraih tubuhku untuk didekap. Direngkuhnya seluruh tubuhku sehingga aku menindih tubuhnya dengan erat. Fifine membenamkan wajahnya di samping bahuku. Pinggul nya diangkat tinggi-tinggi sementara kedua tangannya menggapai pantatku dan menekannya kuat-kuat.
Fifine meregang. Tubuhnya mengejang-ngejang. “OM!”, hanya itu yang bisa keluar dari mulutnya saking dahsyatnya kenikmatan yang dialaminya nersamaku. filmbokepjepang.com Aku menciumi wajah dan bibirnya. Fifine mendorong tubuhku hingga terlentang. Dia langsung menindihku dan menciumi wajah, bibir dan sekujur tubuhku. Kembali diemutnya kontol ku yang masih tegak itu. Lidahnya menjilati, mulutnya mengemut. Tangannya mengocok-ngocok kontol ku. Belum sempat aku mengucapkan sesuatu, Fifine langsung berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada lutut dan masing-masing berada di samping kiri dan kanan tubuhku. Memeknya berada persis di atas kontol ku. “Akh!” pekiknya tertahan ketika kontol ku dibimbingnya memasuki Memeknya.
Tubuhnya turun perlahan-lahan, menelan seluruh kontol ku. Selanjutnya Fifine bergerak seperti sedang menunggang kuda. Tubuhnya melonjak-lonjak. Pinggulnya bergerak turun naik.