4 mins read

Cerita Sex Si Hilda Keenakan Ngentot Part 2

Hilda tdk kalah kaget. Lhoo? dia segera bangkit dari tidurnya dan merapikan kemejanya.
“Kok kamu tdk bilang kalau ada orang sih..” wajahnya merah karena malu.
“Sudah tdk apa-apa..” kataku tersenyum, lalu aku bilang ke bulenya,
“Maaf, ini pacar saya. Apa yg bisa saya bantu”. Sex 
Setelah tenang sedikit sambil melihat ke Hilda dia bilang,
“Mobil saya rusak dan tdk ada bantuan, kata si bule. Mobil saya rusak dan saya sudah minta tolong teman saya tapi teman saya sedang pergi jadi saya tunggu di sini”, katanya lagi.
“Ya sudah, anda masuk saja ke belakang”, kataku.
“Ooh ya, terima kasih..” katanya sambil melirik ke arah Hilda.
Dia naik dan duduk di belakang. Sementara Hilda masih kaget sedikit tapi melihat bule itu ganteng (katanya) dia perlahan protes,
“Aku kan malu..” katanya.
“Katanya pengen bule”, kataku berbisik.
“Tapi kan tdk begini dong..” katanya merajuk.
Kulihat dia tdk marah berarti dia juga kemungkinan suka.
“Aah ya, saya Andi, kataku bersalaman,
“Dan ini Hilda..”
Sambil tersenyum mereka berdua bersalaman dan terus mengobrol basa-basi dari mana dan seterusnya. Setelah basa-basi selesai lalu dia bilang,
“Kamu punya body bagus Hil..”
Hilda mencubit pahaku,
“Aku kan maluu..”
Terus aku bilang,
“Katanya kamu pengen tahu Hil, gedenya seberapa”, kataku.
“Yaa, aku kan cuma..” kata dia tdk meneruskan karena si bule (namanya Chalued) menyeletuk.
“Kalau kamu pengen tahu, kamu lihat saja”, katanya sambil tersenyum.
“Tdk apa-apa kok..” kata si bule.
Aku yg sudah penasaran sejak tadi oleh keinHildan Hilda terus menimpali,
“Ya sudah Hil.. kamu ke belakang saja Hil.”. kataku.
“Aakhh, tdk ahh. Gila kali..” kata Hilda tersenyum. Sex 
“Ya tdk, kan cuma lihat saja biar kamu tdk penasaran”, kataku.
Eeh, si bule bilang mengenai hal tersebut tdk jadi masalah kalau di negaranya (Prancis) di sana mereka sudah bebas kalau suka ya bilang suka.
“Kalau kamu penasaran ya lihat saja”, katanya tersenyum.
Karena terus diajak bicara dan Hilda antusias mendengarnya akhirnya dia mau juga ke belakang.
“Lihat saja yaa..” kata Hilda tersenyum malu.
Kemudian kujalankan mobil ke jalan Menteng, sementara Chal kulihat segera membuka kancing celananya dan reitsletingnya terus menarik ke bawah celananya. Hilda yg duduk di sampingnya melihat keluar jendela sampai Chal mengeluarkan batang kemaluannya yg besar walaupun belum tegang sekali.
Hai.. lihat ini, katanya sambil tangan kirinya memegang batang kemaluannya sendiri dan tangan kanannya memegang tangan kiri Hilda.
Hilda melihat batang kemaluan bule itu dan terlihat wajahnya menegang terpaku melihat batang kemaluan yg besar berwarna putih dengan kepala batang kemaluan seperti topi baja. Sementara aku menyetir terus dan dapat melihat melalui spion atas kelakuan mereka berdua di belakang.
“Kamu lihat ini dan pegang saja!” kata Chal.
“Wihh takut akhh..” desah Hilda dengan suara serak.
“Tdk apa-apa biar kamu tdk penasaran lag”i, kata Chal.
Hilda terpaku melihat batang kemaluan Chal di samping tangannya. Chal mengambil inisiatif, langsung dia mencium pipi Hilda perlahan, karena Hilda diam saja maka wajah Hilda dipegangnya dan.. filmbokepjepang.net Gila dia mencium bibir Hilda dengan perlahan dan perlahan kulihat Hilda membalas ciuman itu dengan membuka bibirnya serta merta Chal melumat bibir itu dan memasukkan lidahnya.
“Emmhh..” desah Hilda perlahan.
“Kamu suka Hil.”. bisik Chal di kuping Hilda.
Melihat reaksi positif dari Hilda, tangan kiri Hilda diarahkan untuk memegang batang kemaluan besar yg telah menyembul dari atas celananya. Ternyata Chal sudah melepaskan celananya berikut celana dalamnya sampai di paha. Walaupun belum keras tapi sudah berdiri tegak batang kemaluan itu berikut bijinya yg ditutupi rambut kemaluan. Hilda mulai memegang batang kemaluan itu dan ternyata walaupun masih lemas jari telunjuk dan ibu jarinya tdk dapat bersentuhan (membuat bentuk huruf O) membuat Hilda penasaran dan melihat secara jelas bentuk batang kemaluan bule tersebut dan mendesah,
“Aakkhh gedee bangeet..” desahnya dengan suara parau dan wajah memerah.
Wah, kudengar dia sudah birahi, panik juga aku. Kemudian Chal sambil mencium telinga Hilda berbisik, Kamu kocokin dong.. desah si bule tdk tahan keenakan.
Wah sudah lupa mereka berdua, katanya hanya lihat saja, kok minta dipegangi dan dikocok lagi. Eeh, ternyata Hilda menuruti permintaan Chal dan perlahan jari-jari tangannya meremas dan mulai mengurut ke atas dan ke bawah dan dalam relatif singkat batang kemaluan bule tersebut berdiri dengan kokohnya di tangan Hilda. Panjangnya lebih dari batang kemaluanku atau lebih kurang 22 cm dan diameternya sekitar 4 sampai 5 cm.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *