4 mins read

Cerita Sex Panas Terbaru : Tiga Perempuan Aneh Part 5

Pak Jaameess.. Aku mao balik ke cottage dulu ya. Ada yang ketinggalan.” Kata Emi. Ia langsung berlari ke arah cottage.

Aku yang sudah tinggal berduaan dengan Desi, pindah ke kursi tepat disebelahnya.

“Demen sunbathing ya Des?” Tanyaku. Sex 

“Iya pak. Aku ingin menggelapkan warna kulitku sedikit.” Kata Desi.

“Lho? Nanti kulitnya ga putih lagi lho.” Kataku.

“Aku lebih suka warna kulit seperti ini pak daripada warna kulit putih. Menurut pendapatku, warna kulit putih itu cenderung pucat.” Kata Desi.

“Ah bisa saja kamu Des. Tapi ya pendapat orang mah tidak sama semua.” Kataku.

“Betul sekali pak.” Kata Desi.

Desi ini betul-betul lucu. Kata-katanya betul-betul bahasa yang baku menurut Ejaan Yang Disempurnakan.

“Eh iya Des, udah pake sunblock?” Tanyaku.

“Oh iya pak, aku benar-benar lupa.” Kata Desi seraya berupaya bangkit dari kursinya. Sex 

“Udah Des kamu disini aja. Dimana sunblocknya biar kuambilkan.” Kataku sambil bangkit berdiri dari kursiku.

“Di tasku yang berwarna putih pak. Aku meletakkan sunblock milikku di bagian resleting depan, pak.” Kata Desi.

Aku mengangguk saja, dan berlari ke arah cottage. Sesampainya di cottage, aku langsung berjalan cepat kearah kamar Desi, aku lupa bahwa itu adalah kamar para perempuan, dan membuka pintunya… Terlihatlah didepan mataku pemandangan indah berupa kedua bukit kembar besar yang tertanam di kulit yang putih dan tubuh yang cukup proporsional, ya Emi. Melihat itu, nafsuku jadi bangkit, dan seluruh rangkaian kejadian semalam aku bersama Emi terulang dalam pikiranku. Eits, aku harus bisa menahan nafsuku, disamping karena Desi menunggu aku, Novi juga ada didalam kamar itu.

“Eh sorry. Lagi ganti baju toh. Aku cuma numpang ambil sunblock buat Desi.” Kataku.

“Oke pak, itu pak tasnya.” Kata Emi sambil menunjuk kearah tas putih Desi dan melanjutkan ganti bajunya dengan santai.

Setelah kucari dibagian resleting depan, aku langsung menemukannya, dan langsung membawanya kepada Desi. Dan apa yang dilakukannya betul-betul tidak kusangka. Ia membuka seluruh pakaiannya, dari BH strapless bulu-bulunya, kemudian menyusul celana dalam bulu-bulunya. Kini, tampaklah pemandangan yang tidak kalah indah dengan yang baru saja kupandang tadi pada saat mengambil sunblock. Desi memiliki tubuh yang cenderung langsing, meskipun tidak langsing-langsing amat. Buah dadanya bulat cukup sempurna, dan menyisakan gap diantara kedua buah dadanya. Puting susunya berwarna coklat, dan sangat cocok dengan buah dadanya. Rambut kemaluannya tidak setebal Emi, dan kelihatan terawat. Batang kemaluanku menegang seketika.

“Ah, pak. Maafkan aku. Aku lupa bahwa bapak ada disini.” Kata Desi sambil tersenyum-senyum.

“Yaa gpp sih Des. Tapi emang kamu ga masalah ya badan kamu terekspos begini di depan aku?” Tanyaku.

“Jika itu Pak James, aku tidak keberatan.” Kata Desi seraya mengusap sunblock ke seluruh tubuhnya.

“Kenapa begitu?” Tanyaku.

“Karena Pak James itu orangnya baik, mau bergaul dengan kita yang aneh ini, dan kelihatannya bapak bukan merupakan orang yang mesum.” Kata Desi.

“Bukan orang yang mesum? Semua cowo itu mesum Des, kecuali kalo ga normal.” Jawabku.

“Itu berbeda pak. Orang yang benar-benar mesum, itu mengaku dirinya tidak mesum, padahal hatinya kotor sekali. Dengan kata lain, munafik. Akan tetapi, bapak kenyataannya tidak munafik. Untuk masalah mesum yang bapak bilang, menurut saya itu normal dialami oleh semua manusia, tidak hanya pria, tapi wanita.” Jawab Desi seraya mengoleskan sunblock dari leher hingga buah dada dan perut.

“Salah Des kalo kamu bilang saya ga munafik. Saya baru nyadar kok kalo saya munafik. Saya kesini dengan modal setia sama istri, yah tapi lihat, semalem saya sudah menodai kesetiaan saya.” Kataku, dengan sedikit penyesalan.

“Itu masalah kesetiaan pak, tidak ada hubungannya dengan munafik. Mengenai itu, hal itu memang tidak terhindarkan pak. Seperti kata Emi, seks itu adalah kebutuhan dasar manusia. Jadi menurutku, jika semalam Bapak dan Emi berhubungan seks, itu dapat dikatakan cukup normal, tentunya dengan tidak mempertimbangkan aspek pernikahan dan kesetiaan ya. Karena jika sudah membawa aspek pernikahan dan kesetiaan, bapak jelas sudah melakukan kesalahan yang sangat besar.” Kata Desi seraya mengoleskan sunblock ke selangkangan dan pahanya.

“Oh, jadi kamu yang masuk ke kamarku tadi pagi ya?” Kataku.

“Betul pak. Tidak perlu khawatir pak, aku tidak memberitahu Bu Novi masalah ini, walaupun sepertinya beliau sudah dapat menebak apa yang kalian lakukan semalam.” Kata Desi sambil membungkuk untuk mengoleskan sunblock di kakinya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *