7 mins read

Cerita Seks Memperkosa Gadis ABG Centil

Anik terlambat bangun untuk berangkat sekolah, padahal sebelumnya dia selalu bangun lebih pagi. Mungkin semalam keasyikan nonton acara TV, sehingga pagi ini dia harus buru-buru kalau tidak ingin terlambat sampai di SMU. Anik adalah pelajar kelas 1, minggu depan dia akan berulang tahun yang ke-15.

Dengan wajah yang manis, rambut sebahu, kulit putih bersih, mata bening dan ukuran payudara 34B, tak heran Anik selalu menjadi incaran para lelaki, baik yang sekedar iseng menggoda atau yang serius ingin memacarinya. Tetapi sampai hari ini Anik belum menjatuhkan pilihannya.
Alasannya cukup klasik, “Maaf ya.., kita temenan aja dulu.., soalnya saya belum berani pacaran.., khan masih kecil, ntar dimarahin ortu kalau ketahuan..” begitu selalu kilahnya kepada setiap lelaki yang mendekatinya.
Begitulah Anik, gadis manis yang belum terjamah bebasnya pergaulan metropolis seperti Jakarta tempatnya tinggal. Anik mungkin akan cukup lama bertahan dalam keluguannya kalau saja peristiwa itu tidak terjadi.
Pagi itu selesai menyiapkan diri untuk berangkat, Anik sedikit tergesa-gesa menjalankan Honda Supra-nya. Tanpa disadarinya dari kejauhan tiga pasang mata mulai mengintainya. Anton (25 tahun) mahasiswa salah satu PTS yang pernah ditolak cintanya oleh Mita, hari itu mengajak dua rekannya (Iwan dan Tejo) yang terkenal bejat untuk memberi pelajaran buat Anik, karena Anton yang playboy paling pantang untuk ditolak, apalagi oleh gadis ingusan macam Anik.
Tepat di jalan sempit yang hampir jarang dilewati orang, Anton dan kawan-kawan memalangkan Toyota Land Cruser-nya, karena mereka tahu persis Anik akan melewati jalan pintas ini menuju sekolahnya. Sedikit kaget melihat mobil menghadang jalannya, Anik gugup dan terjatuh dari motornya. Anton yang berada di dalam mobil beranjak keluar. filmbokepjepang.net
“Hai Mit.., jatuh ya..?” kata Anton dengan santainya. Seks 
“Apa-apaan sih kamu..? Mau bunuh aku ya..?” hardik Anik dengan wajah kesal.
“Nggak.., cuman aku mau kamu jadi pacarku, jangan nolak lagi lho..! Ntar..” kata Anton yang belum sempat menyelesaikan kata-katanya.
“Ntar apa..?” potong Anik yang masih dengan wajah kesal.
“Ntar gue perkosa lo..!”
“Sialan dasar usil, cepetan minggir aku udah telat nih..!” bentak Anik.
Air mata di pipinya mulai menetes karena Anton tetap menghalangi jalannya.
“Anton please.., minggir dong..!” pintanya sudah tidak sabaran lagi.
Anton mulai mendekati Anik yang gemetar tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi bajingan ini. Tiba-tiba dari arah belakang sebuah pukulan telak mendarat di tengkuk Anik yang membuatnya pingsan seketika. Rupanya Iwan yang sedari tadi bersembunyi di balik pohon bersama delapan orang lainnya sudah tidak sabar lagi.
“Ayo kita angkut dia..!” perintah Anton kepada teman-temannya.
Singkat cerita, Anik dibawa ke sebuah rumah kosong di pinggir kota. Letak rumah itu menyendiri, jauh dari rumah-rumah yang lainnya, sehingga apapun yang terjadi di dalamnya tidak akan diketahui siapapun.
Sebuah tamparan di pipinya membuat gadis ini mulai siuman. Dengan tatapan nafsu dari dua lelaki yang sama sekali tidak dikenalnya kecuali satu orang, yaitu Anton. Anik mulai ketakutan memandang sekelilingnya.
Apa yang akan terjadi samar-samar mulai terbayang di matanya. Jelas sekali dia akan diperkosa oleh 3 orang. Rupanya mereka sudah tidak sabaran lagi untuk segera memperkosa Anik. Tangan-tangan mereka mulai merobek-robek pakaian gadis itu dengan sangat kasar tanpa perduli teriakan ampum maupun tangisan Anik.
Setelah menelanjangi Anik sehingga Anik benar-benar bugil. Sekali sentak Iwan menjambak rambut Anik dan menariknya, sehingga tubuh Anik yang tekulai di lantai terangkat ke atas dalam posisi berlutut menghadap Iwan.
“An.., lo mau gue apain nih cewek..?” kata Iwan sambil melirik ke arah Anton.
“Terserah deh.., emang gue pikirin..!”
Iwan menatap sebentar ke arah Anik yang sudah sangat ketakutan, air matanya nampak mengalir dan, “PLAK..!” tamparan Iwan melayang ke pipinya.
Anton dan yang lainnya mulai membuka pakaian masing-masing, sehingga sekejap orang-orang yang berada dalam ruangan itu semuanya telanjang bulat. Anik yang terduduk di lantai karena dicampakkan Iwan kembali menerima perlakuan serupa dari Anton yang kembali menjambak rambutnya, hanya saja tidak menariknya ke atas, tetapi ke bawah, sehingga sekarang Anik dalam posisi telentang.
Teman-teman Anton memegangi kedua tangan dan kaki Anik, sedangkan Anton duduk tepat di atas kedua payudara Anik. Penis Anton yang sudah mengeras dengan panjang 18 cm ditempelkan ke bibir Anik.
“Ayo isep kontol gue..!” bentak Anton tidak sabaran.
Karena Anik tidak juga membuka mulutnya, Anton menampar Anik berkali-kali. Karena tidak tahan, akhirnya mulut mungil Anik mulai terbuka. Tanpa ampun Anton yang sudah tidak sabaran memasukkan penisnya sampai habis, tonjolan kepala penis Anton nampak di tenggorokan Anik. Seks 
Anton mulai memaju-mundurkan penisnya di mulut Anik selama 5 menit tanpa memberi kesempatan Anik untuk bernafas. Anik kesakitan dan mulai kehabisan nafas, Anton bukannya kasihan tetapi malah semakin brutal menancapkan penisnya.
Selang beberapa saat, Anton mengeluarkan penisnya dari mulut Anik, dan segera diganti oleh Penis Iwan yang panjangnya hampir 20 cm. Tejo yang sedari tadi memegang kaki Anik mulai menjalankan aksinya. Paha Anik ditarik ke atas dan mengarahkan penisnya ke vagina Anik.
Penis Tejo yang paling besar di antara kedua rekannya tidak terlalu gampang menembus vagina Anik yang memang sangat sempit, karena masih perawan.
Tetapi Tejo tidak perduli, penisnya terus ditekan ke dalam vagina Anik dan tidak berapa lama Anik tampak meringis kesakitan, tetapi tidak mampu bersuara karena mulutnya tersumbat penis Iwan yang dengan kasarnya menembus hingga tenggorokannya.
Tejo memaju-mundurkan penisnya ke dalam vagina Anik dan nampak darah mulai menetes dari vagina Anik. Keperawanan Anik telah dikoyak Tejo. Iwan yang tidak puas akan “pelayanan” Anik nampak kesal.
“Ayo isep atau gue cekik lo..!” bentaknya ke arah Anik yang sudah dingin pandangannya.
Anik yang sudah putus asa hanya dapat menuruti keinginan Iwan. Mulutnya dimaju-mundurkan sambil menghisap penis Iwan.
“Ayo cepat..!” kata Iwan lagi.
Karena dalam posisinya yang telentang, agak sulit bagi Anik menaik-turunkan kepalanya untuk mengulum penis Iwan, tetapi Iwan rupanya tidak mau perduli. Anik melingkarkan tangannya ke pinggang Iwan, sehingga dia dapat sedikit mempercepat gerakannya sesuai keinginan Iwan.
Hampir 30 menit berlalu, Iwan hampir ejakulasi, rambut Anik ditarik ke bawah sehingga wajahnya menengadah ke atas. Iwan mencabut penisnya dari mulut Anik.
“Buka yang lebar dan keluarin lidah lo..!” bentaknya lagi.
Anik membuka mulutnya lebar-lebar dan menjulurkan lidahnya keluar. Iwan memasukkan kembali setengah penisnya ke mulut Anik dan, “Ah.., crot.. crot.. crot..!” sperma Iwan yang banyak masuk ke mulut Anik.
“Telan semuanya..!”
Anik terpaksa menelan semua sperma Iwan yang masuk ke mulutnya, walau sebagian ada yang mengalir di sela-sela bibirnya.
Tejo yang juga hampir ejakulasi mencabut penisnya dari vagina Anik dan merangkat ke atas dada Anik dan bersamaan dengan Iwan mencabut penisnya dari mulut Anik. Tejo memasukkan penisnya ke mulut Anik sampai habis masuk hingga ke tenggorokan anik.
Dan, “Crot.. crot.. crot..!” kali ini sperma Tejo langsung masuk melewati tenggorokan Anik.
Anton yang sedari tadi menonton perbuatan kedua rekannya melakukan hal serupa yang dilakukan Tejo, hanya saja Anton menyemprotkan spermanya ke dalam vagina Anik.
Begitulah selanjutnya, masing-masing dari mereka kembali memperkosa Anik sehingga baik Anton, Tejo dan Iwan dapat merasakan nikmatnya vagina Anik dan hangatnya kuluman bibir Anik yang melingkari penis-penis mereka. Mereka benar-benar sudah melampaui batasan keinginan berbalas denadam terhadap Anik yang tadinya masih polos itu.
Sebelum meninggalkan Anik sendirian di rumah kosong, mereka sempat membuat photo-photo telanjang Anik yang dipergunakan untuk mengancam Anik seandainya buka mulut. Photo-photo tersebut akan disebarkan ke seantero sekolah Anik jika memang benar-benar Anik melaporkan hal tersebut ke orang lain.
Hari-hari selanjutnya dengan berbagai ancaman, Anik terpaksa pasrah diperkosa kembali oleh Anton dan kawan-kawan sampai belasan kali. Dan setiap kali diperkosa, jumlahnya selalu bertambah, hingga terakhir Anik diperkosa 40 orang, dan dipaksa menelan sperma setiap pemerkosanya. Sungguh malang nasib Anik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *